Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Insan Pembelajar yang senang mempelajari bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Saat ini aktif memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di berbagai kesempatan, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Alat Psikometrik: Kunci Membuka Potensi Tersembunyi dalam Diri

26 Desember 2024   08:03 Diperbarui: 25 Desember 2024   12:26 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kelebihan:
* Pendekatan unik dengan fokus pada kecerdasan genetik, yaitu menggunakan pendekatan genetik untuk memahami kecerdasan.
* Membantu memahami potensi alami individu.
* Relevan di konteks Indonesia dan semakin populer di bidang pendidikan dan pengembangan karier.

Kekurangan:
* Masih terbatas dalam penerimaan di level global, alias kurang dikenal secara global.
* Populer di Indonesia dan mulai dikenal di Malaysia.
* Penelitian akademis yang mendalam masih terbatas.

Contoh Kasus: Di Indonesia, banyak sekolah menggunakan STIFIn untuk membantu siswa menemukan gaya belajar terbaik mereka.

STIFIn dalam Konteks Global

Di Indonesia, STIFIn telah membuktikan manfaatnya dalam pendidikan, manajemen sumber daya manusia, dan pengembangan diri. Sementara itu, Malaysia telah menjadi salah satu negara yang mulai mengadopsi metode ini. Terutama di dunia pendidikan di sekolah serta pusat pelatihan karir dan pengembangan karier. Di belahan Asia Lainnya, perlahan STIFIn ini mulai diadopsi, meskipun belum sepopuler alat lain.

Meski belum mendunia seperti Big Five atau MBTI, STIFIn memiliki keunikan dalam pendekatannya yang berfokus pada kecerdasan genetik. Hal ini membuatnya relevan untuk konteks budaya tertentu.

Kesimpulan

Tidak ada alat psikometrik yang bersifat one-size-fits-all. Jika Anda mencari alat dengan validitas ilmiah yang tinggi dan cakupan luas, Big Five Personality Traits adalah pilihan terbaik. Big Five Personality Traits tetap menjadi alat psikometrik paling valid dan presisi dalam memahami kepribadian secara menyeluruh, didukung oleh penelitian yang mendalam dan konsisten.

Namun, setiap alat memiliki keunggulan dan konteks penggunaan yang spesifik. StrengthsFinder efektif untuk memaksimalkan potensi kekuatan individu, DISC unggul dalam konteks kerja tim, dan STIFIn semakin relevan di konteks pendidikan di Indonesia.

Rekomendasi:
* Gunakan StrengthsFinder untuk mengoptimalkan potensi individu.
* Pilih MBTI untuk memahami dinamika tim.
* Terapkan Big Five dalam rekrutmen dan penilaian.
* Gunakan DISC untuk meningkatkan gaya komunikasi dan kerja sama tim.
* Pilih STIFIn untuk pengembangan potensi berbasis kecerdasan genetik.

Pada akhirnya, alat terbaik adalah yang paling sesuai dengan tujuan spesifik pengembangan diri Anda. Kesadaran diri adalah langkah pertama menuju perubahan positif yang berkelanjutan. Gunakan alat ini sebagai panduan, bukan sebagai batasan, dalam perjalanan menuju versi terbaik dari diri Anda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun