Karenanya, tetaplah tenang. Cool, calm, and confident.
2. Jangan emosional dan jangan banyak berkeluh kesah.
Saat kita dalam kondisi emosional, seringkali kita tidak bisa bersikap netral, dan proporsional. Saat kita berhadapan dengan masalah, tetaplah tenang. Ambil nafas panjang-panjang, dan perbanyak membaca istighfar setidaknya 100x.
Bahkan pada saat emosi kita tak terkontrol maka pada saat itulah kita telah memberi ruang dengan mengundang berbagai macam penyakit. So, jadi... Gunakan akal sehat, dan lakukan sesuatu !
Ingatlah selalu, keluhan berlebihan tidak hanya melemahkan semangat Anda, tetapi juga bisa memengaruhi orang-orang di sekitar Anda. Gantilah keluhan dengan doa dan usaha yang tulus agar energi positif tetap terjaga.
3. Jangan didramatisir.
Sudahlah cukup dengan kondisi yang ada. Jangan lagi ditambah dengan dramatisasi cerita agar nampak terlihat lebih dan wah. Atau mungkin, nampak ingin keren telah berobat kesana-kemari dengan biaya yang sudah begitu banyak, atau di tempat yang mahal. Oleh karena itu hendaklah kita bersabar dan tetap rendah hati dengan segala kondisi kita. Mari kita lihat kabar gembira yang dibawa Rasulullah kepada umatnya yang sedang dilanda sakit!
Rasulullah Saw bersabda, "Apa-apa yang menimpa  seorang Mukmin baik berupa derita menahun, keletihan penyakit, penyakit, kesedihan bahkan hingga kegundahan yang ia alami, kecuali akan dihapus dengannya sebagian dari kesalahan." (HR. Muslim)
4. Jangan berpikir negatif dan berprasangka buruk.
Berpikirlah konstruktif ! Ya, konstruktif. Bukan positif. Pikiran negatif hanya akan menghambat kesembuhan. Latih diri untuk berpikir konstruktif dan fokus pada kemajuan, sekecil apa pun. Keyakinan bahwa Anda akan sembuh adalah obat tambahan yang sangat ampuh.
Berpikir konstruktif itu jelas berbeda sekali dengan berpikir positif. Berpikir positif itu kita hanya sebatas mengambil hikmah, mencari makna dan pembelajaran yang bisa didapat, serta melihat segalanya dari kacamata kebaikan dan kepositifan saja. Hanya sebatas itu. Tidak lebih. Sedangkan berpikir konstruktif, kita memaksa diri untuk berpikir ulang :