Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Insan Pembelajar yang senang mempelajari bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Saat ini aktif memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di berbagai kesempatan, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Amalan dan Kemuliaan untuk Meniti Jalan Menuju Ridha Allah

4 November 2024   05:33 Diperbarui: 4 November 2024   07:31 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

7. Fokus pada Penilaian Allah, Bukan Penilaian Manusia

Akhirnya, kita diajak untuk selalu memusatkan perhatian pada pandangan Allah, bukan pada pandangan manusia. Allah SWT berfirman:

“Dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap.” (QS. Al-Insyirah: 8)

Kemuliaan sejati ada pada cinta dan ridha Allah. Penilaian manusia hanyalah sementara, tetapi penilaian Allah abadi. Dalam kehidupan ini, mungkin kita tak selalu mendapatkan pengakuan atau penghargaan dunia, tetapi kita harus yakin bahwa Allah selalu melihat niat, perjuangan, dan keikhlasan kita. Hanya Dia yang menjadi tujuan utama kita.

Kesimpulan

Amalan yang diterima oleh Allah adalah rahasia-Nya yang mendalam. Pintu taubat yang selalu terbuka memberi kita harapan untuk memperbaiki diri. Amalan terakhir menjadi pengingat agar kita tetap istiqamah dalam iman hingga akhir hayat. Kemuliaan bukan pada fisik atau popularitas, tetapi pada kualitas ruh yang suci. Kita pun diingatkan bahwa kemuliaan tertinggi adalah dikenal dan dicintai oleh Allah dan penghuni langit, bukan sekadar popularitas di dunia. Takwa adalah standar kemuliaan di sisi Allah, bukan penilaian manusia.

Semoga kita menjadi hamba yang diterima amalnya, yang dicintai oleh Allah dan penghuni langit, serta dapat kembali kepada-Nya dengan hati yang tenang. Aamiin.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun