Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Insan Pembelajar yang senang mempelajari bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Saat ini aktif memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di berbagai kesempatan, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Amalan dan Kemuliaan untuk Meniti Jalan Menuju Ridha Allah

4 November 2024   05:33 Diperbarui: 4 November 2024   07:31 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jagalah hati & ingatlah selalu bahwa kemuliaan sejati ada pada takwa, bukan pujian manusia.|Image: Ilustrator AFM

Kita diingatkan untuk menjaga kesucian ruh dengan mengisi kehidupan ini dengan amal yang ikhlas. Hadis Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Muslim mengatakan:

“Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada tubuh kalian, dan tidak pula kepada penampilan kalian, tetapi Dia melihat kepada hati dan amalan kalian.”
(HR. Muslim)

Ruh yang bersih adalah yang selalu dekat dengan Allah dan tidak terpengaruh oleh keduniaan. Inilah yang menjadi hakikat kemuliaan dalam Islam.

5. Penghuni Langit yang Mengenal Hamba yang Mulia

Banyak yang berlomba-lomba untuk dikenal manusia, namun lupa bahwa kemuliaan sejati adalah dikenal oleh penghuni langit. Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim:

“Jika Allah mencintai seorang hamba, Dia memanggil Jibril dan berfirman, ‘Aku mencintai Fulan, maka cintailah dia.’ Maka Jibril pun mencintainya. Kemudian Jibril menyeru penghuni langit, ‘Sesungguhnya Allah mencintai Fulan, maka cintailah dia.’ Lalu seluruh penghuni langit mencintainya.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Hadis ini menunjukkan bahwa kemuliaan hakiki adalah ketika seseorang dicintai oleh Allah dan para malaikat. Kemuliaan ini jauh lebih tinggi daripada sekadar popularitas atau pengakuan dunia.

6. Ukuran Takwa Sebagai Standar Kemuliaan

Allah SWT telah menetapkan ukuran kemuliaan dalam Islam adalah ketakwaan. Allah berfirman:

“Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah yang paling bertakwa.” (QS. Al-Hujurat: 13)

Ayat ini menegaskan bahwa kemuliaan tidak diukur dari kekayaan, kedudukan, atau penampilan fisik, tetapi dari ketakwaan. Takwa adalah rasa takut yang mendalam kepada Allah, yang melahirkan ketaatan dan kedekatan kepada-Nya. Dalam takwa, kita menemukan ketenangan, kekuatan, dan keberanian untuk tetap berada di jalan kebenaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun