Masalah adalah Berkah
Sering kali kita menganggap masalah sebagai sesuatu yang negatif. Padahal, dalam perspektif yang lebih luas, masalah adalah berkah. Mengapa? Karena masalah memaksa kita untuk berpikir, untuk bergerak, dan untuk berkembang. Tanpa masalah, kita akan stagnan, tidak tumbuh, dan tidak akan pernah mencapai potensi penuh yang kita miliki.
Ingatlah kisah Nabi Ibrahim ketika dia dilemparkan ke dalam api. Apakah beliau tahu bahwa api itu akan menjadi dingin? Tentu tidak. Namun, keyakinannya kepada Allah yang membuatnya selamat. Begitu juga dengan Nabi Musa di tepi Laut Merah. Apakah beliau tahu laut akan terbelah? Tidak. Tetapi dengan iman dan doa, mukjizat terjadi.
Di tengah kesulitan, selalu ada jalan keluar. Allah telah berjanji bahwa setiap kesulitan akan diiringi kemudahan. Sebagai orang yang hidup di Jakarta, atau bahkan di mana pun, kita harus selalu melibatkan Allah dalam setiap urusan. Ketika kita menghadapi tantangan, bukan hanya sekadar menyelesaikannya dengan kemampuan sendiri, tetapi juga dengan doa dan keyakinan bahwa Allah bersama kita.
Kesimpulan: Selalu Tertantang, Selalu Tumbuh
Jakarta adalah simbol dari kehidupan itu sendiri. Hidup adalah tentang bagaimana kita menghadapi tantangan, bagaimana kita bangkit setelah jatuh, dan bagaimana kita terus bergerak maju meski segala sesuatunya terasa berat. Seperti kota Jakarta yang terus berkembang dan bergerak, demikian pula kita sebagai manusia harus terus tumbuh dan belajar.
Jadi, siapa suruh datang ke Jakarta? Hanya mereka yang siap bertarung, siap untuk tertantang, dan siap untuk terus berkembang yang pantas berada di sini. Dan bagi mereka yang selalu melibatkan Allah dalam setiap langkah, tidak ada masalah yang terlalu besar untuk dihadapi.
Allahu Akbar. Allah Maha Besar. Masalah adalah berkah. Tantangan adalah kesempatan.
Tebet Jakarta, 5 Oktober 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H