Mendengar itu, semua orang di kedai kopi tertawa terbahak-bahak. Namun, sebelum tawa mereka reda, si pemuda kembali berkata dengan nada parodi, "Siapa bilang menteri jarang ke kantor itu masalah? Ini justru revolusi industri 4.0: menteri hologram! Nggak perlu hadir fisik, kebijakan tetap tayang, rakyat tetap menunggu dengan harap-harap cemas."
Tertawalah seluruh isi kedai. Mereka sadar, meski cerita ini penuh humor, ada makna mendalam yang menggelitik pikiran. Betul, kadang menteri tak perlu selalu hadir fisik, tapi apakah kebijakan yang dihasilkan sungguh-sungguh menyentuh akar masalah?
Begitulah cerita ini berakhir. Di antara canda dan tawa, terselip kritik halus dan refleksi mendalam tentang apa artinya benar-benar bekerja untuk rakyat. Dan kita semua, mungkin perlu sesekali berhenti, tertawa, dan berpikir: apakah kita sudah berada di jalan yang benar?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H