Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Insan Pembelajar yang senang mempelajari bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Saat ini aktif memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di berbagai kesempatan, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Mengasah Empati: Rahasia Memahami Dunia Remaja dari Kacamata Orang Tua

6 Agustus 2024   06:17 Diperbarui: 6 Agustus 2024   06:18 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Empati membuka pintu menuju pemahaman dan hubungan yang harmonis. | Foto: manhoodjourney.org

Kedua, mari mencari solusi bersama. Bersama-sama, orang tua dan anak mencari solusi yang memungkinkan ia tetap berhubungan dengan teman-temannya, dan menjaga keseimbangan waktu layar.

Ketiga, berikan dukungan emosional. Berikan dukungan yang tulus dan ramah dengan mengatakan, "Ibu mengerti bahwa kamu ingin tetap terhubung dengan teman-temanmu, karena itu mari kita cari cara terbaik untuk mengatur waktu layarmu. Waktumu dengan handphone dan laptopmu"

Kesimpulan

Mengembangkan empati dan memahami perspektif remaja adalah langkah penting bagi orang tua. Khususnya untuk membangun hubungan yang kuat dan mendukung anak-anak mereka saar mereka melalui masa remaja. Dengan mendengarkan dengan penuh perhatian, menanyakan pertanyaan terbuka, mencerminkan perasaan, menghargai perspektif anak, dan menggunakan bahasa tubuh yang positif, orang tua dapat menunjukkan empati yang nyata dan membantu remaja mereka merasa dipahami dan didukung.

Melalui penerapan empati, orang tua tidak hanya akan mengurangi konflik dan meningkatkan kesejahteraan emosional anak mereka, tetapi juga membangun fondasi yang kuat untuk hubungan yang harmonis dan saling mendukung di masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun