Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Rahasia Meraih Puncak Keimanan Sejati

27 Juli 2024   08:03 Diperbarui: 27 Juli 2024   08:10 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesederhanaan adalah kunci menghindari godaan materi dan mendekatkan diri kepada Allah. | Image: simple.m.wikipedia.org

"Kerendahan hati adalah perhiasan jiwa yang mendekatkan kita kepada Allah, sedangkan ketenaran adalah ujian yang sering kali menjerumuskan."

Keimanan adalah cahaya yang menerangi hati, membimbing setiap langkah menuju kebenaran dan keselamatan. Untuk mencapai puncak keimanan, seorang hamba harus meniti jalan yang dipenuhi dengan ketulusan, kesabaran, dan pengorbanan.

Sahabat Rasulullah, Mu'adz bin Jabal rodhiyallahu 'anhu, pernah menyampaikan, "Seorang hamba tidak akan sampai pada puncak keimanan hingga dia lebih menyukai sifat rendah hati daripada ketenaran; lebih menyukai apa yang sedikit dari dunia daripada yang banyaknya; memperlakukan orang yang dia sukai dan yang dia benci, sama di hadapan kebenaran, dan menerapkan hukum terhadap manusia sebagaimana dia terapkan terhadap dirinya sendiri dan keluarganya." (Az-Zuhd Libnil Mubarak 2/52)

Intinya, beliau mengingatkan kepada kita bahwa dalam perjalanan menuju puncak keimanan menuntut kita untuk mengutamakan kerendahan hati, menyederhanakan kebutuhan dunia, berlaku adil, dan konsisten dalam kebenaran.

Mari kita renungkan dan hayati nasihat ini dengan penuh keikhlasan.

1. Menyukai Kerendahan Hati daripada Ketenaran

Kerendahan hati adalah perhiasan bagi jiwa yang mulia. Seorang mukmin sejati lebih menyukai sifat rendah hati daripada ketenaran, karena kerendahan hati mendekatkannya kepada Allah dan menjauhkan dari godaan syaitan.

Dalam hadits, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Tidaklah seseorang itu merendahkan diri karena Allah, melainkan Allah akan meninggikan derajatnya." (HR. Muslim). Ketenaran adalah ujian yang sering kali menjerumuskan, sedangkan kerendahan hati adalah jalan menuju ketakwaan.

2. Mengutamakan yang Sedikit dari Dunia

Dunia hanyalah persinggahan sementara yang tidak sebanding dengan kenikmatan akhirat. Seorang hamba yang ingin mencapai puncak keimanan akan lebih menyukai apa yang sedikit dari dunia daripada yang banyaknya. Sebagaimana firman Allah dalam Al-Quran, "Ketahuilah, sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan melalaikan, perhiasan dan tempat saling berbangga di antara kamu, serta berlomba dalam kekayaan dan anak." (QS. Al-Hadid 57: 20).

Kesederhanaan adalah kunci untuk menghindari godaan materi dan mendekatkan diri kepada Allah.

3. Berlaku Adil di Hadapan Kebenaran

Kebenaran adalah kompas yang harus dipegang teguh oleh setiap mukmin tanpa terkecuali. Tanpa memandang siapa yang dihadapi, baik yang disukai maupun yang dibenci. Mu'adz bin Jabal rodhiyallahu 'anhu menekankan pentingnya memperlakukan semua orang sama di hadapan kebenaran.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Sesungguhnya orang-orang sebelum kalian binasa karena apabila orang yang terhormat di antara mereka mencuri, mereka membiarkannya, dan apabila orang lemah di antara mereka mencuri, mereka menegakkan hukum atasnya." (HR. Bukhari dan Muslim). Keadilan adalah pilar utama dalam menegakkan syariat dan menjaga keharmonisan masyarakat.

4. Menerapkan Hukum dengan Adil

Seorang hamba yang bertakwa akan menerapkan hukum terhadap manusia sebagaimana dia terapkan terhadap dirinya sendiri dan keluarganya. Prinsip ini menuntut kejujuran dan integritas yang tinggi. 

Allah berfirman dalam Al-Quran, "Hai, orang-orang yang beriman! Jadilah kamu penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah, walaupun terhadap dirimu sendiri, ibu bapakmu, kerabatmu." (QS. An-Nisa 4: 135).

Keadilan yang ditegakkan tanpa pandang bulu adalah cermin dari iman yang kuat dan ikhlas.

Kesimpulan

Mencapai puncak keimanan bukanlah perkara mudah, tetapi juga bukan sesuatu yang mustahil. Dengan meneladani nasihat Mu'adz bin Jabal rodhiyallahu 'anhu, kita dapat meniti jalan keimanan dengan lebih yakin dan mantap. Kerendahan hati, kesederhanaan, keadilan, dan integritas adalah pilar-pilar yang harus kita bangun dan jaga.

Semoga Allah memudahkan langkah kita dalam meraih puncak keimanan, menjadikan kita hamba-hamba yang dicintai-Nya, dan memasukkan kita ke dalam surga-Nya yang penuh kenikmatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun