Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Kelelahan Fatal: Sorotan atas Insiden Penerbangan Batik Air ID-6723

10 Maret 2024   20:39 Diperbarui: 12 Maret 2024   08:19 652
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kelelahan Kru Penerbangan: Risiko Fatal dalam Transportasi Udara | Image: Dokumen Investigasi KNKT via Kompas

"Kita harus memprioritaskan keselamatan penerbangan di atas segalanya. Insiden ini menunjukkan betapa pentingnya manajemen kelelahan yang efektif."

Kasus penerbangan Batik Air ID-6723 dari Kendari menuju Jakarta pada 25 Januari 2024, kini jadi sorotan. Pilot dan kopilot ditemukan tertidur selama penerbangan sehingga menyebabkan penyimpangan jalur penerbangan.

Investigasi yang dilakukan oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan didukung data dari Batik Air dan Kementerian Perhubungan, mengungkap temuan penting terkait manajemen kelelahan dan pengawasan prosedural di dalam maskapai.

Penyebab utama insiden tersebut ditentukan karena kelelahan, terutama yang menimpa kopilot. Ia baru saja menjadi orangtua dari anak kembar dan mengalami gangguan pola tidur karena tanggung jawab mengasuh anak. Kelelahan ini mengganggu kewaspadaan kopilot selama penerbangan, sehingga berkontribusi pada penurunan kinerja operasional.

Analisis lebih lanjut menemukan dugaan adanya kekurangan dalam sistem manajemen risiko kelelahan Batik Air, terutama tidak adanya prosedur rinci mengenai penilaian daftar periksa pribadi, yang dikenal dengan daftar periksa "IM SAFE". Kurangnya pedoman khusus bagi pilot untuk menilai kondisi fisik dan mental mereka sebelum penerbangan, memperburuk risiko insiden terkait kelelahan.

Ketaatan awak pesawat terhadap prosedur operasi standar (SOP) juga terganggu, terbukti dengan tidurnya pilot dan kopilot secara bersamaan. Meskipun para kru pada awalnya mengikuti protokol dalam pertukaran tugas, kelalaian kopilot yang disebabkan oleh kelelahan menyebabkan terganggunya kewaspadaan operasional. Akibatnya pesawat jadi menyimpang dari jalur penerbangan yang dimaksudkan.

Dari perspektif risk management, kerugian yang didapat dari kejadian ini cukuplah banyak. Namun kerugian yang penting diperhatikan adalah meliputi:

1. Kerugian finansial

Maskapai penerbangan dapat mengalami kerugian finansial akibat biaya operasional tambahan, seperti investigasi, penggantian awak pesawat yang tidak aktif, dan denda yang mungkin diberikan oleh regulator atau otoritas penerbangan.

2. Kerusakan reputasi

Insiden seperti ini dapat merusak reputasi maskapai di mata masyarakat dan calon penumpang. Hal ini dapat mengurangi kepercayaan terhadap keselamatan penerbangan maskapai dan menyebabkan penurunan jumlah penumpang dan pendapatan.

3. Kerusakan psikologis dan emosional

Baik bagi awak pesawat maupun penumpang, insiden ini dapat menyebabkan kerusakan psikologis dan emosional yang serius. Ini dapat berdampak pada kesejahteraan mental individu terlibat dalam insiden dan memerlukan dukungan kesehatan mental dan pemulihan yang tepat.

Kendati hal yang mengkhawatirkan tidaklah terjadi, namun kepercayaan terhadap maskapai bisa saja terkoreksi.

Potensi kerugian yang mungkin belum terdeteksi atau belum terpikirkan adalah pengaruh jangka panjang terhadap citra merek. Meskipun dampak langsung dari insiden ini mungkin dapat ditangani dengan perbaikan internal dan komunikasi yang efektif, pengaruh jangka panjang terhadap citra merek maskapai ini mungkin belum sepenuhnya terlihat. Dibutuhkan waktu dan upaya yang berkelanjutan untuk memulihkan kepercayaan dan reputasi maskapai di mata masyarakat.

Melalui evaluasi menyeluruh dan pemahaman yang mendalam tentang potensi kerugian, maskapai dapat mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengidentifikasi, mengelola, dan mengurangi risiko potensial yang mungkin timbul dari insiden ini.

Dari sejumlah informasi yang terkumpul, ada beberapa rekomendasi untuk Batik Air dan industri penerbangan yang lebih luas yang penting diperhatikan. Antara lain:

1. Pengembangan dan penerapan sistem manajemen risiko kelelahan yang komprehensif, termasuk pedoman khusus untuk penilaian daftar periksa pribadi dan ketentuan bagi awak kapal yang mengalami kondisi kehidupan luar biasa, seperti menjadi orang tua.

2. Perlunya dilakukan investigasi dan peninjauan terhadap Operasi Penerbangan Malam (Night Flight Operation) di Indonesia mengenai pengelolaan risiko kelelahan (management of risk for fatigue) di Batik Air dan seluruh operator penerbangan,"

3. Peningkatan program pelatihan dan kesadaran bagi awak dan manajemen penerbangan mengenai pentingnya manajemen kelelahan dan kepatuhan terhadap SOP.

4. Audit rutin dan pengawasan operasional maskapai penerbangan untuk memastikan kepatuhan terhadap peraturan keselamatan dan efektivitas tindakan manajemen kelelahan.

5. Kolaborasi dengan otoritas pengatur dan pemangku kepentingan industri untuk menetapkan praktik terbaik industri dalam pengelolaan risiko kelelahan dan keselamatan operasional.

Dengan menindaklanjuti rekomendasi ini, Batik Air dan maskapai penerbangan lainnya dapat memitigasi risiko insiden terkait kelelahan, menjunjung standar keselamatan, dan menjaga kesejahteraan awak pesawat dan penumpang.

Dari uraian di atas, penting bagi keamanan transportasi udara dan perlindungan keselamatan penumpang dengan mengajukan beberapa pertanyaan stratejik yang perlu disampaikan kepada maskapai penerbangan untuk meningkatkan keselamatan penerbangan dan mengurangi risiko kejadian serupa di masa depan:

1. Apakah maskapai memiliki sistem manajemen risiko kelelahan yang komprehensif?

Penting untuk memastikan bahwa maskapai memiliki prosedur yang efektif untuk mengelola risiko kelelahan di antara kru penerbangan, termasuk pemantauan waktu istirahat, rotasi tugas, dan pengenalan faktor-faktor yang berpotensi menyebabkan kelelahan, seperti perubahan jam kerja atau tanggung jawab keluarga.

2. Bagaimana kebijakan dan prosedur maskapai dalam memastikan kesiapan fisik dan mental awak pesawat sebelum penerbangan?

Diperlukan peninjauan terhadap kebijakan dan prosedur yang berkaitan dengan pemeriksaan kesehatan awak pesawat sebelum penerbangan, termasuk ketersediaan panduan yang jelas tentang penggunaan daftar pemeriksaan (checklist) pribadi atau biasa disebut "IM SAFE".

3. Apakah ada program pelatihan yang memadai untuk meningkatkan kesadaran tentang manajemen risiko dan kepatuhan terhadap prosedur operasional standar?

Maskapai perlu memastikan bahwa seluruh kru penerbangan mendapatkan pelatihan yang memadai tentang pengenalan, mitigasi, dan manajemen risiko, serta pentingnya kepatuhan terhadap prosedur operasional standar dalam setiap situasi.

4. Bagaimana proses pengawasan dan evaluasi kinerja operasional maskapai?

Perlu diketahui bagaimana maskapai melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap kepatuhan kru penerbangan terhadap prosedur operasional standar, serta efektivitas sistem manajemen risiko kelelahan dan upaya mitigasi risiko lainnya.

5. Apakah ada rencana aksi konkret untuk memperbaiki kelemahan yang diidentifikasi dalam investigasi ini?

Maskapai harus mengembangkan rencana aksi yang konkret dan terukur untuk mengatasi kelemahan yang diidentifikasi dalam investigasi, termasuk implementasi perubahan kebijakan, peningkatan pelatihan, dan tindakan korektif lainnya.

Dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan ini secara komprehensif, maskapai penerbangan dapat memperkuat sistem keselamatan penerbangan mereka, mengurangi risiko kejadian serupa di masa depan, dan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap operasi penerbangan mereka.

Insiden penerbangan Batik Air ID-6723 adalah pukulan keras bagi keselamatan penerbangan. Namun, ini juga merupakan panggilan untuk tindakan.

Dengan mengambil langkah-langkah konkret untuk meningkatkan manajemen risiko kelelahan, meningkatkan kesadaran awak pesawat, dan memperkuat pengawasan operasional, kita dapat membentuk masa depan penerbangan yang lebih aman dan terpercaya.

Keselamatan tidak boleh ditawar-tawar. Dengan refleksi yang mendalam atas insiden ini, kita harus bersatu untuk memastikan bahwa setiap penerbangan adalah perjalanan yang aman bagi semua orang.

Keberhasilan kita dalam menangani risiko kelelahan akan membentuk landasan bagi masa depan keselamatan penerbangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun