Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Awas, Jangan Terbalik: Pentingnya Urutan Nilai-Nilai Kepemimpinan dalam Perspektif Islam

29 Januari 2024   06:07 Diperbarui: 29 Januari 2024   22:30 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Islamic Values Leadership itu setidaknya ada 7 nilai utama, dan jangan terbalik ! | Image: ideogram.com

Seorang pemimpin dianggap memiliki tanggung jawab besar terhadap Allah dan umatnya. Mereka harus memperlakukan kekuasaan dan otoritas mereka sebagai amanah yang harus dijaga dan digunakan dengan bijaksana.

Tanggung jawab merupakan nilai yang penting karena seorang pemimpin memiliki amanah yang besar dari Allah dan masyarakat untuk mengelola kekuasaan dengan baik dan bertanggung jawab. Tanpa tanggung jawab, kekuasaan dapat disalahgunakan dan membawa dampak negatif bagi masyarakat.

Ketiga, Konsultasi (Shura)

Prinsip konsultasi dalam pengambilan keputusan sangat penting dalam Islam. Seorang pemimpin diharapkan untuk mendengarkan dan mempertimbangkan pendapat dan masukan dari para ahli dan masyarakat sebelum mengambil keputusan yang penting.

Prinsip konsultasi menempati posisi penting karena pentingnya mendengarkan pendapat dan masukan dari berbagai pihak sebelum mengambil keputusan. Ini membantu menciptakan keputusan yang lebih baik dan mendapatkan dukungan yang lebih luas dari masyarakat.

Dalam praktiknya, keputusan seorang pemimpin harus berdasarkan data, teruji secara ilmiah dan saintifik, melibatkan sejumlah pakar didalamnya, serta telah melakukan kajian yang mendalam dan membuka dialog dengan masyarakat luas.

Keempat, Kemasyarakatan (Maslahah)

Prinsip "kemasyarakatan" atau "maslahah" menggarisbawahi pentingnya pemimpin untuk bertindak demi kesejahteraan umat atau kepentingan bersama. Ini menekankan bahwa keputusan dan kebijakan harus dipertimbangkan dengan memperhatikan manfaat dan kerugian bagi masyarakat secara keseluruhan. Konsep ini mendorong pemimpin untuk memastikan distribusi yang adil dari sumber daya, memberikan layanan publik yang berkualitas, dan mempromosikan keadilan sosial serta kesetaraan.

Dalam praktiknya, prinsip ini menjadi pedoman bagi pemimpin Islam untuk mengambil keputusan yang memperhatikan kepentingan umum dan memberikan manfaat yang maksimal bagi seluruh masyarakat, sesuai dengan ajaran dan nilai-nilai Islam. Kebermanfaatan dan kebermaknaan adalah kuncinya.

Kelima, Kemurahan hati (Ihsan)

Kemurahan hati dan kepedulian terhadap orang lain, terutama yang membutuhkan, adalah nilai penting dalam Islam. Seorang pemimpin diharapkan untuk berbuat baik dan memberikan dukungan kepada masyarakat yang membutuhkan.
Kemurahan hati dan kepedulian terhadap orang lain penting dalam Islam, namun dalam konteks kebijakan dan kepemimpinan, hal ini bisa menjadi lebih subjektif dan sulit untuk diukur atau diterapkan secara konsisten dalam keputusan politik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun