3. Perencanaan kebutuhan keterampilan masa depan. Identifikasi keterampilan yang penting di masa depan dengan adopsi AI dan mengembangkan rencana pelatihan yang relevan.
4. Menggabungkan AI dalam proses HR. Menggunakan AI dalam proses HR untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas layanan, seperti menggunakan chatbot atau algoritma AI.
5. Mengelola perubahan dan transisi. Ciptakan manajemen perubahan dengan hati-hati, termasuk komunikasi efektif, pelatihan, dan dukungan untuk mengatasi kekhawatiran dan ketidakpastian.
6. Mendorong Kolaborasi Manusia-AI. Memfasilitasi kolaborasi antara karyawan dan AI, dengan memanfaatkan AI untuk pekerjaan rutin agar karyawan dapat fokus pada tugas yang membutuhkan keterampilan manusia.
7. Rekrutmen dan retensi karyawan. Perbarui strategi rekrutmen dan retensi untuk menghadapi perubahan yang diakibatkan oleh AI.
Pembaruan Strategi Rekrutmen dan Retensi untuk Menghadapi Perubahan yang Diakibatkan oleh AI
Untuk memperbarui strategi rekrutmen dan retensi dalam menghadapi perubahan yang diakibatkan oleh AI, Pimpinan HRD dapat mengambil beberapa langkah berikut:
1. Evaluasi kebutuhan perusahaan. Pertama-tama, lakukan evaluasi menyeluruh terhadap kebutuhan perusahaan terkait keterampilan yang dibutuhkan dalam era AI. Identifikasi peran dan keterampilan yang akan berubah atau berkembang dengan adanya AI dalam organisasi.
2. Pembaruan profil pekerjaan. Sesuaikan profil pekerjaan dengan perkembangan teknologi AI. Perbarui deskripsi pekerjaan, tugas, dan kualifikasi yang diperlukan untuk mencerminkan perubahan tersebut. Sertakan keterampilan yang spesifik terkait AI, seperti pemahaman tentang pengolahan bahasa alami, pembelajaran mesin, atau analisis data.
3. Menyusun rencana pengembangan karyawan. Identifikasi karyawan yang memiliki potensi untuk mengembangkan keterampilan AI.Â
Buat rencana pengembangan karyawan yang mencakup pelatihan, hingga sertifikasi yang relevan untuk memperkuat pemahaman dan keahlian mereka dalam bidang AI.