Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Insan Pembelajar yang senang mempelajari bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Saat ini aktif memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di berbagai kesempatan, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence Artikel Utama

Dampak AI Secara Statistik Menyeramkan, Bagaimana dengan Perubahan dan Peluangnya?

1 Juni 2023   05:52 Diperbarui: 2 Juni 2023   08:00 1054
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: Kecerdasan buatan yang menguasai hampir di segala lini kehidupan. (KOMPAS)

Pekerjaan manusia juga akan mengalami perubahan dan penyesuaian sebagai respons terhadap teknologi baru. Oleh karena itu, penting untuk melihat AI sebagai alat yang mendukung pekerjaan manusia dan mendorong perubahan dalam cara kita bekerja.

Pemerintah dan kalangan bisnis harus bertindak proaktif untuk mengatasi dampak AI pada tenaga kerja dan memastikan pekerja dilengkapi dengan keterampilan yang diperlukan untuk beradaptasi.

Strategi Proaktif untuk Menghadapi Gelombang Kecerdasan Buatan (AI) dan Meningkatkan Relevansi Kerja

Karyawan masa depan, pimpinan HRD, dan pengusaha perlu mengadopsi pendekatan proaktif dalam menghadapi kecerdasan buatan. 

Mereka harus meningkatkan keterampilan mereka dalam bidang AI, cloud computing, manajemen produk, dan media sosial. Selain itu, kecerdasan buatan juga dapat dimanfaatkan untuk pencegahan dan deteksi kejahatan.

Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, pimpinan HRD dapat secara bertahap memperkenalkan beberapa konsep dan kebutuhan masa kini serta masa depan yang sangat penting. 

Beberapa konsep yang bisa diadopsi adalah Agile methodology, Artificial Intelligence (AI), Automation, Big data, Cloud computing, Cybersecurity, Data analytics, Data privacy, Digital ethics, Digital marketing, Digital nomad, Digital transformation, E-commerce, Flexible working, Gig economy, Green jobs, Internet of Behaviors (IoB), Internet of Things (IoT), Remote collaboration, Remote learning, Remote working, Sustainable development, Teleworking, Virtual assistant (Siri, Google Assistant, atau Amazon Alexa), dan Virtual office.

Dengan menggabungkan konsep-konsep ini, HRD dapat menciptakan lingkungan kerja yang inovatif, efisien, dan responsif terhadap perubahan, sehingga dapat mengoptimalkan potensi karyawan dan memenuhi kebutuhan perusahaan di era digital.

Untuk menghadapi AI, karyawan masa depan perlu melakukan beberapa hal penting dibawah ini :

1. Pahami AI secara menyeluruh. Pelajari jenis-jenis AI, penerapannya, dan dampaknya.

2. Tingkatkan keterampilan dan kompetensi. Peroleh pengetahuan baru dalam AI dan kembangkan keterampilan humanis & relasional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun