Dalam pandangan Islam, pekerja atau tenaga kerja dianggap seperti saudara atau mitra dari majikan atau pemberi kerja. Islam memberikan penghargaan tinggi terhadap pekerjaan dan buruh yang bekerja serta mendapatkan penghasilan dengan tenaganya sendiri wajib dihormati. Seorang buruh berhak mendapatkan upah yang adil atas kontribusinya terhadap keluaran, dan adalah berlawanan dengan hukum bagi seorang muslim untuk mengeksploitasi pekerjaannya.
Dalam pandangan Islam, pemilik modal dan buruh harus saling membutuhkan dan berada dalam hubungan kemitraan yang penuh harmoni. Dengan dasar keimanan dan kesadaran dari masing-masing pihak, maka kemajuan bersama akan sama-sama dinikmati dengan nilai yang lebih bermakna.
Islam melihat upah buruh sebagai moral dan memiliki dimensi ukhrawi, berkaitan dengan pahala dan ridha Ilahi. Prinsip keadilan dan kelayakan dalam soal upah menjadi penting dalam pandangan Islam. Islam memperbolehkan perbedaan upah selama memenuhi aspek keadilan, benar, wajar, dan dapat dipandang layak.
Menggugah Kesadaran Perlindungan Kaum Mustadhafiin di Indonesia
Di Indonesia, tantangan perlindungan kaum mustadhafiin masih menjadi isu yang cukup kompleks, mengingat banyaknya faktor yang mempengaruhinya seperti kesenjangan ekonomi, kerentanan akses terhadap pendidikan, keterbatasan fasilitas kesehatan, dan sebagainya.
Namun, sebagai sebuah bangsa yang mayoritas beragama Islam, kita tidak boleh melupakan kontribusi agama tersebut dalam menanggulangi tantangan perlindungan kaum mustadhafiin. Sejak awal, Islam telah menempatkan perlindungan terhadap kaum mustadhafiin sebagai salah satu tugas utama bagi setiap muslim. Banyak sekali dalil-dalil dalam Al-Quran dan hadis yang menekankan pentingnya membantu kaum yang lemah dan memperjuangkan hak-hak mereka.
Di Indonesia, kontribusi Islam dalam perlindungan kaum mustadhafiin dapat terlihat dari berbagai organisasi Islam yang aktif dalam memberikan bantuan sosial dan pendidikan kepada masyarakat, terutama di daerah-daerah yang kurang berkembang. Selain itu, nilai-nilai Islam seperti gotong royong, saling tolong-menolong, dan kepedulian terhadap sesama juga dapat menjadi landasan dalam membangun kesadaran masyarakat tentang pentingnya perlindungan kaum mustadhafiin.
Kesimpulan, Upaya Perlindungan dan Pesan Penting May Day
Kaum Mustadhafiin dalam pandangan Islam memiliki hak atas keadilan dalam semua aspek kehidupan. Juga harus dilindungi serta diberikan kesejahteraan, termasuk akses ke pelayanan kesehatan, pekerjaan yang layak, dan pemenuhan kebutuhan dasar lainnya. Islam mengajarkan beberapa bentuk perlindungan seperti zakat, sadaqah, dan Qardhul Hasan.
Kaum Mustadhafiin dapat meningkatkan kualitas hidup mereka dengan bantuan dari masyarakat dan negara, seperti pembayaran zakat, sadaqah, dan Qardhul Hasan. Mereka juga dapat diberikan akses ke pekerjaan yang layak dan pemenuhan kebutuhan dasar.
Pesan penting dari Hari Buruh Sedunia dalam perspektif Islam adalah menghargai hak-hak para pekerja dan buruh, termasuk kaum Mustadhafiin yang sering terpinggirkan. Dalam pandangan Islam, buruh memiliki nilai dan martabat yang sama dengan manusia lainnya dan harus diberikan hak-hak yang sama dengan golongan lainnya. Melalui berbagai bentuk perlindungan dan bantuan, kaum Mustadhafiin dapat mencapai keadilan dan kesejahteraan yang sama dengan golongan lainnya.