Interview berbasis kompetensi dilakukan dengan langkah-langkah berikut:
1. Identifikasi Kompetensi yang Dibutuhkan. HR harus memahami kebutuhan organisasi dan pekerjaan tertentu yang harus diisi. Dalam hal ini, HR harus membuat daftar kompetensi yang dibutuhkan untuk pekerjaan tersebut.
2. Menentukan Pertanyaan. HR harus membuat daftar pertanyaan yang dirancang untuk mengevaluasi kemampuan dan keterampilan calon karyawan dalam kompetensi yang dibutuhkan untuk pekerjaan tersebut.
3. Menggunakan Metode STAR. Pewawancara harus mengikuti metode STAR, yang terdiri dari Situasi, Tugas, Tindakan, dan Hasil, untuk menggali informasi dari calon karyawan tentang kemampuan mereka. Selain Metode STAR, HR juga bisa menggunakan Metode CAR.
4. Evaluasi Jawaban. Setelah wawancara selesai, HR harus mengevaluasi jawaban dari calon karyawan dengan kriteria yang telah ditentukan.
Contoh pertanyaan terbaik dalam proses WBK, antara lain :
1. Bagaimana Anda dapat mengatasi kegagalan dan menggunakan pengalaman tersebut untuk meningkatkan kinerja Anda di masa depan?
2. Bagaimana Anda menghadapi situasi di mana Anda harus bekerja dengan orang yang sulit?
3. Bagaimana Anda mengelola waktu Anda untuk menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan?
4. Bagaimana Anda menilai atau mengelola risiko di tempat kerja?
5. Berikan contoh situasi di mana Anda harus beradaptasi dengan perubahan yang cepat dalam pekerjaan Anda?
6. Berikan contoh situasi di mana Anda harus menemukan formula yang tepat dalam menyelesaikan permasalahan yang telah diberikan
7. Berikan contoh situasi di mana Anda harus mengambil keputusan penting dalam waktu yang singkat?
8. Berikan contoh situasi di mana Anda harus mengelola konflik dengan cara yang konstruktif?
9. Berikan contoh situasi di mana Anda harus menghadapi situasi yang membutuhkan kemampuan pemecahan masalah yang baik?
10. Berikan contoh tentang bagaimana Anda dapat bekerja dalam tim yang terdiri dari individu dengan latar belakang yang berbeda dan bagaimana Anda dapat memastikan bahwa tim tersebut mencapai tujuan yang ditetapkan.
11. Ceritakan tentang bagaimana Anda mengambil inisiatif untuk memperbaiki atau meningkatkan proses atau kebijakan di tempat kerja.
12. Ceritakan tentang bagaimana Anda menghadapi masalah dalam proyek dan menyelesaikannya dalam waktu yang sangat singkat.
13. Ceritakan tentang pengalaman Anda dalam bekerja dalam tim dan bagaimana Anda berkontribusi dalam mencapai tujuan tim?
14. Ceritakan tentang pengalaman Anda dalam memimpin perubahan budaya kerja dan budaya organisasi?
15. Ceritakan tentang permasalahan terbesar yang pernah Anda hadapi dalam pekerjaan Anda dan bagaimana Anda menyelesaikannya?
16. Ceritakan tentang pengalaman Anda dalam mengatasi masalah yang belum pernah Anda alami sebelumnya.
17. Ceritakan tentang situasi di mana Anda berhasil menyelesaikan tugas yang paling menantang dalam pekerjaan Anda.
18. Dapatkah Anda memberikan contoh hasil yang telah Anda capai dalam proyek yang Anda kerjakan sebelumnya?
19. Dapatkah Anda memberikan contoh tindakan yang diambil untuk menyelesaikan konflik antar anggota tim?
20. Dapatkah Anda memberikan contoh tugas yang paling sulit yang pernah Anda hadapi? Bagaimana Anda mengatasinya?
21. Jelaskan situasi di mana Anda berhasil memecahkan konflik atau situasi yang rumit dengan klien atau rekan kerja.
Perlu diingat bahwa urutan pertanyaan yang paling penting dapat bervariasi tergantung pada perusahaan dan pekerjaan yang dilamar.
Pertanyaan-pertanyaan ini dirancang untuk menggali informasi dari calon karyawan tentang kemampuan mereka dalam situasi nyata. Juga diharapkan dapat membantu HR untuk mengevaluasi apakah calon karyawan memiliki kompetensi yang dibutuhkan untuk pekerjaan tersebut.
Strategi Evaluasi Efektivitas Metode Interview Berbasis Kompetensi dalam Memilih Karyawan yang Tepat
Setelah proses WBK dilakukan, evaluasi terhadap efektivitas metode ini perlu dilakukan untuk mengetahui apakah telah berhasil dalam memilih karyawan yang tepat. Salah satu cara untuk mengevaluasi efektivitas metode ini adalah dengan melakukan pengukuran keberhasilan dalam memenuhi target HR, seperti waktu penyelesaian rekrutmen, tingkat keberhasilan karyawan yang dipilih, dan kepuasan karyawan terhadap pekerjaan mereka. Evaluasi yang dilakukan secara rutin dan sistematis dapat membantu HR untuk mengoptimalkan proses rekrutmen dan meningkatkan kinerja perusahaan.
Untuk mengukur keberhasilan WBK, dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain:
1. Menetapkan KPI (Key Performance Indicator) untuk setiap bagian/departemen yang ada dalam perusahaan, dengan menggunakan katalog pertanyaan IBF yang telah disusun sebelumnya.
2. Menggunakan sistem penilaian yang telah ditentukan sebelumnya, dengan metrik penilaian yang jelas, untuk mengevaluasi jawaban kandidat.
3. Membandingkan jawaban kandidat dengan kriteria yang telah ditentukan sebelumnya, untuk memperkirakan kinerja kandidat di masa depan bila bergabung dengan perusahaan.
4. Menggunakan teknik Succession Plan untuk mengukur kompetensi karyawan yang benar, dengan mencari suksesor baru yang bisa menggantikan posisi-posisi penting di masa depan.
5. Melakukan pelatihan kepada para pengelola bidang HRD dan pimpinan/manager lainnya, untuk mengembangkan keterampilan IBF dan memahami teknik WBK.
Dengan melakukan evaluasi dan pengukuran secara teratur, perusahaan dapat memastikan bahwa WBK yang dilakukan dapat memberikan hasil yang akurat dan sesuai dengan kebutuhan organisasi.