Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Insan Pembelajar yang senang mempelajari bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Saat ini aktif memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di berbagai kesempatan, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Tantangan Menghadapi Generasi Stroberi, Si Kreatif Nan Rapuh

20 Maret 2023   06:07 Diperbarui: 23 Maret 2023   12:37 1684
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Benarkah generasi stroberi itu indah, tapi mudah menyerah, juga rapuh dan tidak tangguh ? | Foto : britannica

Kesimpulan

Istilah "generasi stroberi" digunakan untuk menggambarkan fenomena di kalangan anak muda yang dipandang merasa memiliki hak istimewa dan kurang tangguh, terutama di Indonesia dan Taiwan. Faktor pemicu munculnya fenomena ini antara lain keistimewaan yang diberikan oleh orang tua. Seperti overproteksi, kurang disiplin, dan kepuasan instan. Namun, tidak semua anak muda memiliki ciri-ciri tersebut, dan setiap generasi memiliki karakteristik uniknya sendiri.

Sebagai orang tua, penting untuk memberikan asuhan yang tepat. Yaitu memberi anak muda kesempatan untuk belajar dan berkembang dengan cara yang sehat dan positif. 

Selain itu, penting juga untuk menghindari melakukan generalisasi dan stereotip. Khususnya menganggap seluruh generasi muda sebagai "generasi stroberi" yang hanya mencari kenikmatan semata. Setiap orang memiliki ciri khas dan karakteristik yang berbeda-beda, dan hal ini harus dihargai dan diakui.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun