Untuk mengatasi masalah maraknya tingkah laku buruk wiman ini, diperlukan tindakan tegas. Penerapan sanksi hukum dan deportasi bagi wisatawan yang melanggar aturan perlu ditingkatkan. Sanki hukum juga dapat berupa denda atau penjara sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan.
Selain itu, visa on arrival dapat dicabut bagi turis dari negara tertentu yang sering melanggar aturan. Upaya sosialisasi dan edukasi kepada wisatawan mancanegara mengenai adat istiadat dan aturan yang berlaku di Bali juga perlu ditingkatkan. Peningkatan pengawasan terhadap kegiatan wisatawan mancanegara di Bali juga harus dilakukan untuk mencegah tindakan yang merugikan masyarakat lokal dan lingkungan.
Dengan tindakan-tindakan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pariwisata di Bali dan memberikan manfaat yang lebih baik bagi masyarakat.
Kontroversi Kebijakan Visa on Arrival dan Dampaknya Terhadap Tingkah Laku Wisman
Kebijakan visa on arrival di Bali menjadi isu kontroversial terkait tingkah laku buruk wisatawan mancanegara. Visa on arrival adalah kebijakan yang memungkinkan warga negara asing untuk mendapatkan izin masuk ke Indonesia. Lalu mereka membayar biaya di bandara atau pelabuhan kedatangan. Visa on arrival diberikan kepada warga negara dari negara tertentu, pemerintah wilayah administratif khusus suatu negara, dan entitas tertentu subjek.
Kebijakan ini dinilai banyak pihak mempermudah proses perjalanan wisatawan asing ke Indonesia dan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Bali. Kebijakan visa on arrival dapat memberikan dampak positif terhadap perekonomian Bali. Namun juga dapat meningkatkan jumlah wisatawan nakal yang bekerja ilegal atau melanggar visa. Gubernur Bali bahkan mengancam akan mencabut visa on arrival bagi turis dari negara tertentu yang berulah di Bali.
Oleh karena itu, evaluasi menyeluruh terhadap kebijakan visa on arrival sangat diperlukan untuk menentukan kebijakan yang lebih tepat guna mengatasi tingkah laku buruk wisatawan mancanegara di Bali. Evaluasi tersebut diharapkan dapat memberikan solusi yang efektif bagi peningkatan sektor pariwisata Bali, menjaga keamanan dan kenyamanan masyarakat setempat, serta serta meningkatkan kualitas pariwisata Bali. Kebijakan ini juga untuk memastikan bahwa turis asing yang datang ke Bali dapat menghormati budaya setempat dan tidak meresahkan masyarakat setempat.
Selain itu, upaya sosialisasi dan edukasi kepada wisatawan mancanegara mengenai adat istiadat dan aturan yang berlaku di Bali perlu ditingkatkan. Peningkatan pengawasan terhadap kegiatan wisatawan mancanegara di Bali juga harus dilakukan untuk mencegah tindakan yang merugikan masyarakat lokal dan lingkungan.
Hal ini menunjukkan perlunya tindakan tegas untuk menyelesaikan masalah ini secara menyeluruh. Sekaligus juga untuk mencari solusi yang tepat agar pariwisata di Indonesia tetap berkembang dengan baik, tanpa mengorbankan budaya dan adat istiadat setempat. Selain juga untuk menjaga pariwisata di Indonesia tetap berkembang dengan baik
Kesimpulannya, berdasarkan analisis, ditemukan beberapa penyebab tingkah laku buruk wisatawan mancanegara di Bali. Seperti kurangnya sosialisasi, perbedaan budaya, dan adanya wisatawan ilegal. Untuk mengatasinya, tindakan tegas perlu dilakukan, seperti memberikan sanksi hukum (denda dan penjara) dan deportasi, mencabut visa on arrival, dan meningkatkan pengawasan dan edukasi.Â
Selain itu, evaluasi kebijakan visa on arrival juga penting dilakukan karena kontroversi terkait dampak positif dan negatif dari kebijakan tersebut. Oleh karena itu, perlu adanya evaluasi kebijakan dan pengawasan yang lebih ketat terhadap wisatawan mancanegara di seluruh Indonesia. Dengan demikian, diharapkan dapat meningkatkan kualitas pariwisata Indonesia secara keseluruhan.