Bali, sebagai destinasi wisata terpopuler di Indonesia, seringkali dikunjungi oleh wisatawan mancanegara. Namun, sayangnya tidak sedikit dari mereka yang terlibat dalam perilaku yang merugikan. Hal ini menjadi kontroversi tersendiri karena tidak ada penyebab pasti mengapa perilaku buruk tersebut terjadi.
Para turis asing di Bali sering menjadi sorotan karena perilaku mereka yang meresahkan, seperti berkendara tidak sesuai aturan lalu lintas. Selain itu, turis asing dari Rusia dan Ukraina yang seharusnya hanya memiliki visa pariwisata, justru bekerja atau membuka usaha di Bali. Mereka dinilai mengambil lapak masyarakat setempat.
Perhatian masyarakat atas masalah ini menunjukkan bahwa ini bukanlah masalah baru dan telah terjadi berulang kali. Ketidaktegasan dalam menegakkan aturan terhadap turis mancanegara diduga menjadi salah satu akar permasalahan.
Ada beberapa faktor yang diduga mempengaruhi perilaku buruk turis mancanegara. Antara lain perbedaan budaya, pengaruh alkohol, dan kurangnya pengawasan yang memadai. Dalam artikel ini, akan dibahas lebih lanjut tentang masalah ini. Termasuk berbagai faktor yang mempengaruhinya dalam perspektif manajemen risiko.
 Analisis Penyebab Tingkah Laku Buruk Wisatawan Mancanegara di Bali
Bali adalah salah satu destinasi wisata budaya dan wisata alam terkenal di Indonesia. Tak heran, karena jadi tujuan destinasi ini maka seringkali mengalami masalah terkait tingkah laku buruk dari wismannya. Beberapa ulah turis asing sering terlihat tidak mematuhi aturan lalu lintas, seperti tidak menggunakan helm saat berkendara. Juga ada yang membuka bisnis tanpa izin. Namun ada juga yang melakukan tindakan kriminal seperti mencuri, telah meresahkan masyarakat setempat.
Selain itu, beberapa turis asing juga melakukan tindakan yang tidak sopan. Mereka berpakaian minim di tempat umum. Atau mengikuti kegiatan spiritual atau mistis secara sembarangan tanpa memperhatikan adat dan budaya setempat.
Kurangnya sosialisasi dan pengawasan terhadap wisatawan mancanegara menjadi salah satu faktor utama yang menyebabkan perilaku yang meresahkan masyarakat. Selain itu, beberapa turis asing juga bekerja secara ilegal atau melanggar visa yang diberikan oleh pihak imigrasi. Faktor lain yang mempengaruhi adalah perbedaan budaya dan norma yang berlaku antara Indonesia dan negara asal wisatawan tersebut.
Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan upaya yang lebih intensif dalam memberikan sosialisasi dan pengawasan yang lebih baik. Juga penegakan hukum yang lebih tegas bagi para pelaku yang melanggar aturan yang berlaku di Bali. Dengan demikian, diharapkan tingkah laku buruk dari wisatawan mancanegara dapat dihindari atau setidaknya diminimalkan.
Upaya Mengatasi Tingkah Laku Buruk Wisatawan Mancanegara di Bali