Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Agung MSG adalah seorang trainer dan coach berpengalaman di bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di 93 kota di 22 provinsi di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Dengan pengalaman memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di 62 kota di Indonesia, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Rangkaian Adab dalam Menuntut Ilmu: Menuju Kemajuan Spiritual dan Intelektual

2 Februari 2023   08:54 Diperbarui: 2 Februari 2023   09:00 798
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pilihlah makan yang sedikit namun tetap berkualitas, dengan kadar yang sedikit saja dari makanan yang halal dan jauh dari syubhat. Ini akan membantu dalam memahami agama dengan baik. Terlalu banyak makan bisa menyebabkan kantuk, lemah akal, tubuh loyo, dan malas. Oleh karena itu, sediakanlah waktu untuk mempersedikit makan dan memperbanyak makan yang menguatkan akal seperti susu, mushtoka, kismis, dll.

Tidur juga sangat penting dalam memahami agama. Persedian waktu tidur seharusnya tidak lebih dari 8 jam per hari. Namun, jika kita merasa lelah atau lemah dalam menuntut ilmu, kita bisa melakukan refreshing dan rekreasi untuk merelaksasikan jiwa, hati, pikiran, dan pandangan kita. Namun, jangan sampai membuang-buang waktu untuk hal-hal yang tidak penting. Refreshing dan rekreasi hanyalah untuk membantu kita kembali fit dalam menjalankan aktifitas kita.

Itulah sebagian adab-adab penting yang patut kita ketahui, kita kuasai dan kita amalkan. Namun senyatanya, ilmu tentang adab-adab ini sangatlah luas, banyak, dan sangat rinci, sehingga tidaklah mengherankan bila ada yang mempelajarinya hingga puluhan tahun.

Intinya...

Bila kita tarik sebuah kesimpulan, maka rangkaian adab dalam menuntut ilmu sangat penting karena membantu dalam pengembangan spiritual dan intelektual. Proses menuntut ilmu harus dimulai dengan hati bersih dan niat jelas.

Adab meliputi bagaimana memperlakukan guru, adab dalam majelis ilmu, dan cara mencatat ilmu. Seorang penuntut ilmu harus memperkuat akhlaknya dan mempraktikkan ilmunya dalam ibadah sehari-hari, bersikap dan bermasyarakat, dan mengelola waktu hidup.

Menuntut ilmu dengan adab dan cita-cita tinggi akan membantu mencapai kemajuan spiritual dan intelektual. Mulai dengan niat yang baik dan percaya diri yang kuat. Adab menuntut ilmu meliputi memuliakan ilmu dan menjauhi ilmu yang tidak bermanfaat. Ilmu yang baik harus diimbangi dengan akhlak yang baik pula.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun