Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Agung MSG adalah seorang trainer dan coach berpengalaman di bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di 93 kota di 22 provinsi di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Dengan pengalaman memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di 62 kota di Indonesia, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Rangkaian Adab dalam Menuntut Ilmu: Menuju Kemajuan Spiritual dan Intelektual

2 Februari 2023   08:54 Diperbarui: 2 Februari 2023   09:00 798
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Adab belajar akan mengembangkan kualitas spiritual dan intelektual insan pembelajar | Image: kimhaynesjohnson.com

Adab dalam proses menuntut ilmu itu sangatlah penting, karena adab tidak hanya membantu dalam pengembangan spiritual, tetapi juga intelektual. Dimana kita perlu menekankan pada "rangkaian" dan "menuju kemajuan", yaitu proses yang berkelanjutan dan membantu seseorang untuk berkembang dalam kedua aspek tersebut.

Begitu juga bila seseorang ingin menjadi seorang penuntut ilmu, maka tentu saja ini memerlukan keseriusan yang ekstra. Seorang penuntut ilmu harus memulai dengan hati yang bersih dan niat yang jelas untuk memperoleh ilmu. Penting juga untuk memuliakan ilmu dengan serius dan fokus dalam mempelajarinya, menguasainya, dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Adab dalam menuntut ilmu meliputi bagaimana memperlakukan guru, adab dalam majelis ilmu, dan cara mencatat ilmu. Tak hanya itu, seorang penuntut ilmu juga harus memperkuat akhlaknya dan mempraktikkan ilmunya dalam ibadah keseharian, bersikap dan bermasyarakat, dan mengelola waktu hidupnya, termasuk juga menjaga makan dan tidurnya.

Menjadi penuntut ilmu memang tidak mudah, namun dengan memahami dan mempraktikkan adab-adab menuntut ilmu, kita dapat memperkaya diri dengan ilmu dan akhlak yang baik.

Menuntut ilmu bukan hanya tentang mengumpulkan informasi, tetapi juga mengenai bagaimana memperlakukan dan memanfaatkan ilmu tersebut. Ilmu yang baik harus diimbangi dengan akhlak yang baik pula. Dalam hal ini, niat dan percaya diri juga sangat penting. Menuntut ilmu dengan adab dan cita-cita tinggi akan membantu mencapai kemajuan spiritual dan intelektual.

Berikut adalah panduan untuk menuntut ilmu secara efektif dan berkah, agar dapat menjadi penuntut ilmu yang berkualitas. Sumber diambil dari pendapat Syaikh Muhammad bin Ibrahim, dan dari berbagai sumber.

Mulailah Dengan Meluruskan Niat

Menuntut ilmu adalah salah satu amalan yang sangat dianjurkan dalam Islam. Namun, terdapat hal penting yang harus diterapkan dalam menuntut ilmu agar hasilnya maksimal, yaitu niat. Niat yang baik adalah menuntut ilmu dengan semata-mata mengharap wajah Allah Ta'ala, bukan tujuan duniawi. Hal ini sangat penting karena seorang yang menuntut ilmu dengan tujuan duniawi berisiko diancam dengan adzab neraka Jahannam.

Selain itu, percaya diri yang kuat juga merupakan hal yang sangat diperlukan dalam menuntut ilmu. Percaya diri membuat seseorang lebih yakin dan memiliki motivasi yang tinggi dalam belajar. Oleh karena itu, kombinasi antara niat yang baik dan percaya diri yang kuat akan membuahkan hasil yang luar biasa dalam menuntut ilmu.

Adab Menuntut Ilmu dan Memuliakan Ilmu

Menuntut ilmu adalah amalan yang sangat dianjurkan dalam Islam, sehingga dalam melakukan aktivitas ini, ada beberapa adab yang harus diperhatikan agar hasilnya maksimal. Adab terhadap ilmu antara lain adalah :

1. Memberikan perhatian dan fokus utama pada ilmu yang bermanfaat bagi akhirat.
2. Menjauhkan diri dari ilmu yang tidak bermanfaat
3. Mempelajari hal-hal yang bisa merusak amalan.
4. Senantiasa bersungguh-sungguh menyibukkan diri dengan ilmu.
5. Tidak membuat seorang penuntut ilmu bolos dari kajian atau lalai dalam membaca dan mengulang pelajaran
6. Tidak malu bertanya tentang masalah yang belum diketahui.
7. Taat kepada kebenaran dan rujuk kepada kebenaran ketika keliru.
8. Memiliki semangat tinggi dalam menuntut ilmu.
9. Memiliki cita-cita tinggi untuk akhirat.
10. Tidak berpindah ke kitab lain sebelum menyelesaikan dan menguasai kitab yang sedang dipelajari.
11. Belajar sesuai dengan kadar kemampuan.

Dengan memperhatikan adab tersebut, proses belajar menuntut ilmu akan menjadi lebih baik dan hasilnya pun akan maksimal.

Adab Di Majelis Ilmu

Saat menghadiri majelis ilmu, ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam rangka mengagungkan ilmu dan memperoleh manfaat maksimal dari kajian tersebut. Pertama, kita harus bersuci dari hadats dan najis dan menggunakan pakaian terbaik yang bersih dan wangi. Jika gurunya belum datang, kita harus bersabar dan menunggu.

Ketika duduk di majelis ilmu, kita harus duduk dengan penuh ada dan khusyuk, tanpa bersandar pada tembok atau tiang. Kita harus fokus pada kajian dan tidak menengok ke arah lain kecuali ada kebutuhan yang penting. Jika bersih, kita harus merendahkan suara atau menutupnya dengan sapu tangan. Kita juga harus berusaha tenang dan tidak berbicara kecuali ada kebutuhan.

Kita juga harus mencatat semua hal penting dan penjelasan dari guru, sehingga kita dapat memahami dengan baik apa yang disampaikan. Dalam hal ini, kita harus menghindari tertawa atau banyak bergerak-gerak, dan berusaha untuk tenang dan fokus pada kajian.

Secara keseluruhan, adab di majelis ilmu adalah tentang bagaimana kita dapat menghormati ilmu dan guru yang menyampaikannya, serta memperoleh manfaat maksimal dari kajian tersebut.

Adab Terhadap Guru dan Memuliakan Guru

Memenuhi tugas sebagai murid merupakan hal yang penting dan harus dilakukan dengan baik. Dalam menghormati dan memuliakan guru, ada beberapa hal yang harus diperhatikan.

Pertama, memilih guru dengan selektif, mencari guru yang mapan ilmunya, berkualitas sebagai pengajar, dan memiliki wibawa dan keistiqamahan yang baik.

Kedua, memandang guru dengan penuh pemuliaan dan penghormatan. Guru harus diterima sebagai pribadi yang sangat penting dalam hidup kita, memahami hak-hak guru dan senantiasa ingat akan keutamaan guru.

Ketiga, berinteraksi dengan guru dengan sikap tawadhu' dan memuji ceramah dan jawaban-jawaban guru.

Empat, menghormati guru dengan penuh pengagungan dan senantiasa mengikuti arahannya, baik ketika guru masih hidup maupun sudah wafat.

Lima, berterima kasih kepada guru atas ilmu dan arahannya, bersabar dengan sikap keras atau akhlak buruk guru, dan bersegera untuk menghadiri majlis ilmu sebelum guru hadir.

Enam, tidak menghadiri majlis sang guru di luar majelis ilmu yang diampunya, kecuali dengan seizin guru.

Tujuh, menemui guru dengan penampilan yang sempurna, tidak sibuk dengan hal lain, dan pikiran jernih.

Delapan, tidak meminta guru untuk mengajarkan pada waktu-waktu yang menyulitkan guru.

Sembilan, tidak belajar pada guru ketika guru sedang sibuk, bosan, mengantuk, atau kondisi lain yang membuat guru kesulitan menjelaskan.

Sepuluh, fokus pada guru dan perkataannya, dan hindari gaya bicara yang biasa.

Sebagai murid, kita harus memperlakukan guru dengan sebaik-baiknya dan memahami bahwa guru merupakan sumber ilmu dan arahannya sangat berharga bagi masa depan kita. Selalu memuliakan dan menghormati guru adalah tindakan yang baik dan patut diterapkan oleh setiap murid.

Baik dan Benar dalam Ibadah

Ibadah adalah bagian yang sangat penting dalam hidup seorang Muslim. Dalam ibadah, kita harus senantiasa mempertahankan syiar-syiar dan hukum-hukum Islam yang zahir, seperti shalat berjamaah di masjid, menebarkan salam kepada sesama, menegakkan kebaikan dan mencegah keburukan, serta bersabar dalam dakwah. Di samping itu, kita juga harus sangat berhati-hati dalam menjauhi perkara-perkara bid'ah, meskipun sudah menjadi kebiasaan umum. Ini adalah bentuk ketaatan kita terhadap Allah dan akan memberikan pahala yang besar di akhirat nanti.

Memperbaiki Akhlak

Akhlak merupakan hal yang sangat penting dalam membentuk diri sebagai seorang Muslim. Dalam memiliki akhlak yang baik, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.

Pertama, membersihkan hati dari kotoran-kotoran hati dan akhlak-akhlak tercela seperti hasad, riya, sombong, dendam, marah yang bukan karena Allah, dan lain-lain.

Kedua, menjauhi hal-hal yang rawan menimbulkan tuduhan dan tidak melakukan hal-hal yang merugikan diri sendiri dan orang lain.

Ketiga, tidak bersikap sombong dan terbuka untuk belajar dari siapapun tanpa memandang usia, kedudukan, atau ilmu.

Keempat, berakhlak mulia seperti zuhud, dermawan, bersikap cerah, sabar, dan banyak bersyukur. Kelima, selalu menunjukkan rasa takut kepada Allah dalam segala aktivitas dan memperbanyak ibadah seperti tilawah Al Qur'an, dzikir, dan shalawat.

Terakhir, kelima, zuhud terhadap dunia dan bersikap tenang dan sabar dalam menghadapi segala cobaan hidup.

Adab Bersikap Dan Bermasyarakat

Adab bersikap dan bermasyarakat (Hablum Minannas) merupakan hal yang penting dalam hidup bermasyarakat. Untuk mempraktikkan Hablum Minannas, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, seperti: mempersiapkan diri sebelum berbicara, bergaul dengan orang-orang yang bermanfaat, menjauhi sikap minta-minta, dan menjaga jarak dengan para penguasa dan hamba-hamba dunia.

Pertama, penting untuk memikirkan dan merenungkan apa yang ingin disampaikan sebelum berbicara, agar tidak terjatuh dalam kesalahan. Terlebih jika ada orang yang hasad atau memusuhinya.

Kedua, bergaul dengan orang-orang yang bermanfaat atau yang bisa memberikan manfaat. Menjauhi sikap terlalu banyak bergaul, terutama dengan orang-orang yang banyak main-main dan sedikit serius.

Ketiga, menjauhi sikap minta-minta kepada orang lain. Bersungguh-sungguh menjauhkan diri dari hal tersebut, bahkan dalam kondisi sulit.

Terakhir, menjaga jarak dengan para penguasa dan hamba-hamba dunia. Hal ini dilakukan untuk menjaga kemuliaan ilmu, seperti yang dilakukan oleh para salaf terdahulu. Namun, jika ada kebutuhan untuk berhubungan dengan mereka, maka hal tersebut harus dilakukan dengan niat yang lurus dan maslahat yang besar.

Dengan mempraktikkan Hablum Minannas, kita dapat menjadi pribadi yang baik dan bermasyarakat dengan benar.

Manajemen Waktu

Manajemen waktu adalah salah satu hal yang sangat penting dalam kehidupan kita. Bagaimana kita mengatur dan mengelola waktu kita dapat mempengaruhi kualitas hidup kita dan keberhasilan kita dalam mencapai tujuan kita. Oleh karena itu, kita harus memanfaatkan waktu kita dengan sebaik-baiknya.

Memanfaatkan waktu senggang dan waktu ketika badan fit adalah hal yang sangat penting. Ini merupakan kesempatan yang baik untuk menuntut ilmu dan meningkatkan diri. Juga memanfaatkan dengan baik waktu muda dan otak masih cemerlang merupakan hal yang sangat penting bagi keberlangsungan hidup kita.

Untuk memanfaatkan waktu kita dengan sebaik-baiknya, kita harus memutuskan dan menghilangkan hal-hal yang menyibukkan sehingga lalai dari menuntut ilmu, atau penghalang-penghalang yang membuat menuntut ilmu tidak maksimal. Ini dapat dilakukan dengan membuang hal-hal yang tidak perlu dan fokus pada hal-hal yang penting.

Sikap wara (meninggalkan yang haram, makruh dan syubhat) juga sangat penting dalam manajemen waktu. Hal ini tidak hanya berlaku untuk waktu luang saja, tetapi juga berlaku untuk pilihan makanan, minuman, pakaian dan tempat tinggal. Pilihlah yang halal dan terbaik untuk diri kita agar kualitas hidup kita tetap baik dan mencapai tujuan kita dengan mudah.

Makan dan Tidur yang Tepat untuk Pemahaman Agama yang Baik

Makan dan tidur adalah dua hal yang sangat penting bagi kesehatan fisik dan mental kita. Dalam memahami agama, memilih makanan yang tepat dan menjaga jadwal tidur yang baik adalah hal yang sangat penting.

Pilihlah makan yang sedikit namun tetap berkualitas, dengan kadar yang sedikit saja dari makanan yang halal dan jauh dari syubhat. Ini akan membantu dalam memahami agama dengan baik. Terlalu banyak makan bisa menyebabkan kantuk, lemah akal, tubuh loyo, dan malas. Oleh karena itu, sediakanlah waktu untuk mempersedikit makan dan memperbanyak makan yang menguatkan akal seperti susu, mushtoka, kismis, dll.

Tidur juga sangat penting dalam memahami agama. Persedian waktu tidur seharusnya tidak lebih dari 8 jam per hari. Namun, jika kita merasa lelah atau lemah dalam menuntut ilmu, kita bisa melakukan refreshing dan rekreasi untuk merelaksasikan jiwa, hati, pikiran, dan pandangan kita. Namun, jangan sampai membuang-buang waktu untuk hal-hal yang tidak penting. Refreshing dan rekreasi hanyalah untuk membantu kita kembali fit dalam menjalankan aktifitas kita.

Itulah sebagian adab-adab penting yang patut kita ketahui, kita kuasai dan kita amalkan. Namun senyatanya, ilmu tentang adab-adab ini sangatlah luas, banyak, dan sangat rinci, sehingga tidaklah mengherankan bila ada yang mempelajarinya hingga puluhan tahun.

Intinya...

Bila kita tarik sebuah kesimpulan, maka rangkaian adab dalam menuntut ilmu sangat penting karena membantu dalam pengembangan spiritual dan intelektual. Proses menuntut ilmu harus dimulai dengan hati bersih dan niat jelas.

Adab meliputi bagaimana memperlakukan guru, adab dalam majelis ilmu, dan cara mencatat ilmu. Seorang penuntut ilmu harus memperkuat akhlaknya dan mempraktikkan ilmunya dalam ibadah sehari-hari, bersikap dan bermasyarakat, dan mengelola waktu hidup.

Menuntut ilmu dengan adab dan cita-cita tinggi akan membantu mencapai kemajuan spiritual dan intelektual. Mulai dengan niat yang baik dan percaya diri yang kuat. Adab menuntut ilmu meliputi memuliakan ilmu dan menjauhi ilmu yang tidak bermanfaat. Ilmu yang baik harus diimbangi dengan akhlak yang baik pula.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun