Selain itu, Ditjen KA juga harus membuat peta kompetensi SDM KA saat ini agar dapat mengetahui kompetensi apa saja yang saat ini masih kurang dan harus ditingkatkan melalui pendidikan dan pelatihan. Dengan adanya rencana strategis yang jelas, program pendidikan dan pelatihan yang sesuai dengan perkembangan teknologi, dan peta kompetensi SDM yang baik, Ditjen KA dapat meningkatkan kompetensi SDM dan perkembangan teknologi kereta api di Indonesia serta mencapai standar kelas dunia
#3. Kerjasama dengan industri. Bekerja sama dengan industri kereta api global untuk mengakses teknologi terbaru dan sumber daya yang dibutuhkan untuk meningkatkan kompetensi SDM.
Ditjen KA harus mencari kerjasama dengan perusahaan teknologi kereta api yang sudah berpengalaman dan berkembang di dunia. Kerjasama ini dapat berupa kerja sama dalam pengembangan teknologi, pelatihan, dan juga pemeliharaan. Dengan kerjasama ini, Ditjen KA dapat memperoleh teknologi yang lebih maju dan juga dapat memperoleh pendidikan dan pelatihan yang lebih baik dari perusahaan tersebut.
#4. Program magang. Menyediakan program magang bagi SDM Ditjen KA untuk belajar dalam bidang yang relevan di perusahaan kereta api terkemuka di dunia.
#5. Incentive. Memberikan insentif kepada SDM Ditjen KA yang berprestasi dalam meningkatkan kompetensi mereka dalam teknologi kereta api.
#6. Penempatan. Menempatkan SDM Ditjen KA di posisi yang sesuai dengan kemampuan dan kompetensi mereka untuk meningkatkan pengalaman dan pengetahuan mereka.
#7. Mentoring dan coaching. Memberikan mentor dan coaching untuk membantu SDM untuk mengembangkan kompetensi mereka.
#8. Pekerjaan yang menantang. Memberikan pekerjaan yang menantang dan memungkinkan SDM untuk mengembangkan kompetensi mereka.
#9. Evaluasi dan umpan balik. Melakukan evaluasi dan memberikan umpan balik yang berkualitas untuk meningkatkan kompetensi SDM. Baik oleh review yang dilakukan dengan FGD, mysterious passenger, hingga review dari YouTuber.
Intinya, semua aspek itu harus berfokus pada pemercepatan pada peningkatan kualitas SDM. Untuk itu Ditjen KA harus selalu meningkatkan kualitas SDM yang ada di Ditjen KA. Kualitas SDM yang diterapkan harus sesuai dengan kebutuhan Ditjen KA dan dapat meningkatkan kualitas layanan yang diberikan kepada penumpang. Ditjen KA juga harus membuat regulasi yang sesuai untuk meningkatkan kualitas SDM yang ada.
Sebagai tambahan, perlu diingat bahwa strategi-strategi yang diterapkan harus dapat diukur kinerjanya dan perlu dilakukan evaluasi secara berkala untuk mengetahui apakah strategi yang diterapkan efektif atau perlu diubah. Ditjen KA juga harus bekerja sama dengan berbagai pihak, seperti pemerintah, industri, dan masyarakat untuk mencapai tujuan yang diinginkan