Pagi tadi, di sebuah grup master mind, ada pertanyaan yang menggelitik. "Mas Agung, adakah cara selain digitalisasi, untuk melakukan percepatan transformasi ?"
Hmm... pertanyaan ini sungguh menggoda saya. Namun, karena satu dan lain hal, pertanyaan itu tidak saya langsung saya jawab.
First think first. Saya harus mengawal "ibu negara" kesana-kemari untuk beberapa urusan, dan jadi bodyguard buat "tuan putri" beberapa jam. Plus ada sedikit urusan dengan "raja kecil" yang harus diselesaikan. Namun selama pertanyaan itu belum saya jawab, pertanyaan itu terus saja berputar di kepala saya.
Nah, sekarang mungpung agak luang, saya coba pertanyaan diatas saya jawab berdasarkan pengalaman saya selama ini. Siapa tahu bermanfaat, dan ada relevansinya dengan kondisinya.
Kembali pada pertanyaan, "Adakah cara selain digitalisasi, untuk melakukan percepatan transformasi?"
Tentu saja saya jawab ada. Malah ada banyak cara sebatas langit imajinasi untuk melakukan percepatan transformasi. Namun biar lebih enak, mari kita bedah sedikit.
Setidaknya ada 3 cara untuk mengakselerasi transformasi. Pertama, individu. Kedua, organisasi, dan ketiga teknologi.
Untuk membahas itu, mari kita mulai saja dari pendekatan yang lebih mudah dan tanpa efek samping yang berarti, yaitu transformasi teknologi.
Transformasi teknologi ini sangat sedikit atau relatif menimbulkan reaksi negatif, atau resistensi dari dalam organisasi.
Transformasi Teknologi