“Aku pun belajar keras untuk tidak hasad, iri dan dengki. Karena itu yang menyebabkan salah satu anak Nabi Adam membunuh saudaranya sendiri. Aku tidak hadir beberapa waktu ke majelismu, semata karena aku ingin menata kembali hatiku. Aku pun In Syaa Allah tidak pernah dan tidak akan pernah menampakkan kesombongan, rasa angkuh atau pun takabur dengan ilmuku yang kupunya. Namun aku malu, aku malu pada diriku sendiri. Itu semua, karena aku sudah merasa lebih baik dari orang-orang lain yang tak seberuntungku bisa mencari dan menimba ilmu di majelis ilmu. Sungguh guruku, aku sunguh takut, rasa lebih baik itulah yang menjerumuskan iblis pada kedudukannya yang hina. Dan aku berada didalamnya”.
Guru dan sahabatnya pun kembali memuluknya. Lalu ia memohon fulan bin fulan memanjatkan doa untuk mereka dan keluarganya.
"Ya Allah! Sesungguhnya aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang baik dan amalan yang diterima. Ya Allah, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan yang bermanfaat dan berikanlah aku pemahaman yang baik."
"Ya Allah, jadikanlah ilmu yang Engkau ajarkan kepadaku bermanfaat bagiku. Ajarkanlah kepadaku ilmu yang berguna untukku dan tambahkanlah kepadaku ilmu. Segala puji bagi Allah atas segala hal, aku berlindung kepada Allah dari keadaan dan segala hal yang dilakukan penghuni neraka".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H