Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Insan Pembelajar yang senang mempelajari bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Saat ini aktif memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di berbagai kesempatan, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

3 Kasus Besar Polri dan Risk Management

16 Oktober 2022   10:11 Diperbarui: 17 Oktober 2022   12:02 676
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Risk Management (Freepik)

1) Performa tinggi & presisif, 2) Konsep yang orisinal, ter-update dan customized, 3) Format dan pengemasan pelaporan yang kuat, komprehensif dan mengikat, 4) Akses dan koordinasi yang cepat, mendalam dan luas, 5) Pengawasan yang berlapis, dan 6) Management and Consultating Group.

Dalam sebuah diskusi terbatas dengan seorang sahabat yang pernah bekerja sebagai praktisi risk manajemen, ia berujar simpel, "Harus ada pembenahan yang berani, radikal dan menyeluruh Pak, dan jangan sebatas analisa, evaluasi dan laporan saja."

Pesan yang ringkas ini mengingatkan juga pada pesan bijak guru saya. Beliau pernah mengingatkan, "Bila suatu impian luhur tidak dapat dicapai dengan baik, benar dan cepat, maka hanya ada dua kemungkinan: Kita tak sungguh-sungguh serius bekerja, atau cara yang kita lakukan tidaklah efektif."

Akhirnya, kita semua berharap, ke depan Polri akan jadi organisasi pembelajar yang tranformatif, yaitu institusi Polri yang baik, kuat dan profesional.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun