Mohon tunggu...
A. Firmandika
A. Firmandika Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang mahasiswa yang suka menonton film, mendengarkan musik, dan membaca komik.

Selanjutnya

Tutup

Seni

Analisis Kijing Pada Makam K.R.T. Sasmintadipura Menggunakan Teori 5 Sila Estetika Desain

11 Desember 2024   04:50 Diperbarui: 11 Desember 2024   04:50 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1.  Tampak samping makam  K.R.T. Sasmintadipura (Sumber: Dokumentasi Pribadi)   

Papan nisan yang berisi informasi mengenai nama, kelahiran, wafat, serta ka sekar orang yang dimakamkan. Papan nisan terbuat dari bahan marmer berwarna putih dan berbentuk trapesium mengikuti bentuk batu nisan.

Papan nama yang berbahan batu marmer menunjukkan kemegahan yang dapat mewakili status sosial mendiang yang dimakamkan.

3.

Dua buah bokor

Bokor adalah salah satu bentuk kerajinan Nusantara yang terbuat dari tanah liat, biasanya digunakan sebagai tempat untuk menaruh bunga, dupa, dan kemenyan yang biasa diletakkan bagi penziarah yang mendatangi makam tersebut.

Dalam tradisi ziarah masyarakat Jawa pada umumnya, prosesi menabur atau membakar kemenyan merupakan salah satu sarana penyembahan atau pemujaan kepada mendiang yang dimakamkan.

Selain memiliki nilai guna, penempatan bokor sebagai wadah kemenyan dan dupa juga dapat memberi kesan wingit pada makam yang dapat mencegah kerusakan makam dari injakan atau aksi vandal.

4.

Dua maejan kuncup bunga melati berujung lancip.

Dua maejan, yaitu dua batu hias yang dipajang pada bagian atas kijing. Dua maejan tersebut berbentuk kotak seperti mahkota lengkap dengan garis-garis di tubuhnya dan bagian yang agak lancip di atasnya.

Maejan adalah salah satu ciri dari makam-makam khas Mataram, sering ditemui di berbagai makam peninggalan Mataram.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun