Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dari Nol Menuju Puncak, Berbagi Inspirasi dengan Keteguhan Hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Doa Ibu

22 Desember 2023   16:08 Diperbarui: 22 Desember 2023   16:13 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ibu, embun pagi menyapa pipimu, 

Sinar mentari pun malu kalah teduhmu. 

Doamu senyap, mengiring langkahku maju, 

Sumber kekuatan, kasih sepanjang waktu.

Tak ada pahlawan setangguh pelukanmu, 

Pelindung jiwa, di setiap deru badai.

 Kata-katamu mantra, penentram kalbu, 

Menghapus duka, menumbuhkan gairah api.

Tangan lembutmu, elus kepala penat, 

Bisikan kasih, penawar lara lekat. 

Peluh perjuanganmu, tetes demi tetes, 

Menyiram bunga hidup, agar tak pernah layu.

Ibu, kaulah bintang di gelap malam, 

Pelita hidup, menerangi langkahku tersesat.

 Jasamu setinggi langit, tak terbalas salam, 

Hanya cinta bakti, balasan teramat tepat.

Kan kuukir senyum di wajah teduhmu,

 Kan kutebar bunga di jalan langkahmu. 

Kan kubawa namamu dalam setiap doa, 

Ibu, pahlawan terhebat, selamanya.

Di malam yang sunyi, bintang-bintang bersinar gemilang,
Dalam pelukan malam, kusimak doa kasih seorang ibu,
Ibu, sumber kekuatanku, pelita di gelapnya dunia,
Dengan kasihmu, kau bentangkan sayap di angkasa.

Engkau adalah pahlawan terhebat dalam hidupku,
Begitu lembut dalam senyuman, begitu kuat dalam doa,
Setiap langkahku, setiap detik hidupku,
Engkau selalu ada, mengarungi badai dan ombak.

Doa-doa ibu bagai melodi yang indah,
Mengalun di hati, membasuh lara dan duka,
Oh, ibu tercinta, penuh kasih dan pengertian,
Engkau adalah cahaya yang menerangi setiap perjalanan.

Kasih sayangmu bagai sungai yang tak pernah kering,
Mengalir deras, tak kenal lelah dan batas,
Dalam doamu, kuselami keajaiban hidup,
Menjadi pahlawan sejati, tanpa tanda jasa.

Di setiap pelukanmu, ada kehangatan yang abadi,
Dalam setiap doamu, ada kekuatan yang tak terkalahkan,
Ibu, oh ibu, pahlawan terhebat sepanjang masa,
Engkau adalah bintang yang bersinar di hatiku.

Terima kasih, ibu, atas segala pengorbananmu,
Doa-doamu bagaikan perisai yang melindungi,
Dalam setiap langkah, dalam setiap mimpi,
Aku merasakan kasihmu, pahlawanku tercinta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun