Ibu, embun pagi menyapa pipimu,Â
Sinar mentari pun malu kalah teduhmu.Â
Doamu senyap, mengiring langkahku maju,Â
Sumber kekuatan, kasih sepanjang waktu.
Tak ada pahlawan setangguh pelukanmu,Â
Pelindung jiwa, di setiap deru badai.
 Kata-katamu mantra, penentram kalbu,Â
Menghapus duka, menumbuhkan gairah api.
Tangan lembutmu, elus kepala penat,Â
Bisikan kasih, penawar lara lekat.Â
Peluh perjuanganmu, tetes demi tetes,Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!