Adalah ketika menerima jatah nasi kotak, tetapi urung saya memakannya. Karena sangat hapal, lauk pauk di menu itu kesukaan anak-anak. Pernah kotak berisi dua snack ukuran besar, tidak saya santap demi istri di rumah.
Keputusan demikian, tidak bakalan saya ambil saat bujang. Mengingat sejak merantau dan bekerja, yang didapatkan untuk dinikmati sendiri.Â
------
Menikah, menuntut saya -- mau tak mau -- berubah. Bersikap dewasa lebih banyak mengalah, demikian semestinya ayah bertindak. Mengelola ego sedemikian rupa, melebur masalah bukan justru kabur apalagi mundur.
Karena keluarga adalah prioritas, memiliki dampak untuk jangka panjang. Kelak ketika badan ini renta, kepada siapa berlindung kecuali anak istri tercinta. Mumpung masih kuat dan semangat, pertahankan apa yang harus dipertahankan.
Sebesar apapun tengkar jangan bubar. Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H