Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Ketika Wanita Maskulin Menikah dengan Cowok Feminin

6 Oktober 2024   10:24 Diperbarui: 6 Oktober 2024   12:00 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tugas setiap kita mengelola setiap kelebihan, tetap struggling dalam kehidupan sehingga bisa survive. Terus mengilmui diri, agar bisa bertumbuh di segala kondisi yang dialami.

tangkapan layar-dokpri
tangkapan layar-dokpri

 Ketika Wanita Maskulin Menikah dengan Cowok Feminin

Untuk cowok feminin gw kasih tau ya.. Kalau punya pasangan wanita maskulin, kita gak bisa minta pasangan langsung nurut. Karena mereka sudah terbiasa mengambil peran jadi leader.Leader gak terbiasa diperintah, tapi mereka bersedia untuk kompromi.

Makanya cara-cara perintah, nyuruh dan marah-marah gak akan pernah berhasil bikin wanita maskulin mau kerjasama saya kamu. Justru cara terbaik adalah aja mereka diskusi, dengerin pendapatnya ajak dia  terlibat. Dengan begitu, dia ngga Cuma merasa dihargai, tapi juga tumbuh rasa respeck ke suami.---continyu  (akun @love***ch.**)

tangkapan layar-dokpri
tangkapan layar-dokpri

Setiap orang hidup, lengkap dengan kelebihan dan kekurangannya. Semesta membawa sunatullah, bahwa tak ada manusia yang sempurna -- kecuali manusia pilihan. Suami istri, adalah pribadi yang tidak sempurna, keduanya musti saling melengkapi.

Setelah menjadi pasangan, tugas suami mengerti istri demikian juga sebaliknya. Setiap masalah rumah tangga, bisa diselesaikan dengan baik-baik saja. Asal suami dan istri tidak mengedepankan ego, bersedia berkompromi mencari titik tengah.

Membaca caption di konten di atas, menghadapi wanita maskulin ada caranya. Pun ketika bersuami cowok feminin, tentu ada strateginya. Misalnya dengan mengemong, bersedia menjadi pendengar yang baik dan sebagainya.

So, tetaplah menjadi diri sendiri. Sebagai partner kita musti bisa menempatkan diri, agar pasangan nyaman dan penikahan menjadi langgeng. Karena dalam pernikahan, membutuhkan dua orang yang mau terus belajar.

Gak ada pernikahan yang sempurna, at the end, pernikahan bukan tentang mencari kesempurnaan. Tapi tentang mencari keseimbangan. Makanya gwpun belajar jadi pria yang lebih maskulin. Dan istri gw belajar untuk lebih feminin.  (akun @love***ch.**)

dokpri
dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun