Di usia yang kepala tiga, kendaraan roda empat dan sebuah rumah di Karawaci sudah dimiliki. Dari cara berinteraksi dengan saya, perempuan ini sangat-sangat mandiri.Â
Mungkin karena sikap itulah, banyak laki-laki jadi minder sebelum mendekati. Egonya meletup-letup, kalau merasa diserang.
Masih tentang teman lama, saya kembali temui saat acara reuni SMA. Teman yang dulu pernah sekelas, bangku tempat duduk kami depan belakang.Â
Anaknya pendiam sekaligus pemalu, tetapi otaknya cukup encer. Setelah lama berteman dan tahu istilah laki-laki feminin, sepertinya teman lama ini masuk kategori tersebut.
Menurut saya tidak ada yang salah, dengan cowok feminim ataupun wanita maskulin. Karena banyak faktor, yang membentuk sikap dan sifat seseorang.Â
Kemungkinan pengaruh keluarga, atau lingkungan terdekat. Atau bisa jadi pengaruh sikap orang tua, yang membentuk perilaku anakÂ
Tetapi baik sikap feminin atau maskulin, keduanya memiliki kekuatan. Asalkan diterapkan, pada moment yang tepat.
Tugas setiap kita, mengelola setiap kelebihan dimiliki . Agar tetap struggling dalam kehidupan, sehingga bisa survive dari hari ke hari. Terus mengilmui diri, agar bisa bertumbuh di segala kondisi yang dialami.
 Ketika Wanita Maskulin Menikah dengan Cowok Feminin
Untuk cowok feminin gw kasih tau ya.. Kalau punya pasangan wanita maskulin, kita gak bisa minta pasangan langsung nurut. Karena mereka sudah terbiasa mengambil peran jadi leader.
Leader gak terbiasa diperintah, tapi mereka bersedia untuk kompromi.
Makanya cara-cara perintah, nyuruh dan marah-marah gak akan pernah berhasil bikin wanita maskulin mau kerjasama sama kamu.Â
Justru cara terbaik adalah ajak mereka diskusi, dengerin pendapatnya ajak dia  terlibat. Dengan begitu, dia ngga cuma merasa dihargai, tapi juga tumbuh rasa respeck ke suami.---continue (akun @love***ch.**)
Setiap orang hidup, lengkap dengan kelebihan dan kekurangannya. Semesta membawa sunatullah, bahwa tak ada manusia yang sempurna -- kecuali manusia pilihan.Â