Suami istri, adalah pribadi yang tidak sempurna, keduanya musti bisa saling melengkapi. Karena, masing masing ibarat pakaian yang melindungi.
Setelah menjadi pasangan, tugas suami mengerti istri demikian juga sebaliknya. Setiap masalah rumah tangga, bisa diselesaikan dengan baik-baik saja. Asal suami dan istri tidak mengedepankan ego, bersedia berkompromi mencari titik tengah.
Membaca caption di konten di atas, menghadapi wanita maskulin ternyata ada caranya.Â
Pun ketika bersuami cowok feminin, tentu ada strateginya. Misalnya dengan mengemong, bersedia menjadi pendengar yang baik dan lain sebagainya.
So, baik suami maupun istri, tetaplah menjadi diri sendiri. Sebagai partner kita musti bisa menempatkan diri, agar pasangan nyaman dan penikahan menjadi langgeng.Â
Karena dalam pernikahan, membutuhkan dua orang yang mau terus belajar. Belajar dan tak henti, sampai tiba waktunya berpulang.
Gak ada pernikahan yang sempurna, at the end, pernikahan bukan tentang mencari kesempurnaan. Tapi tentang mencari keseimbangan.Â
Makanya gwpun belajar jadi pria yang lebih maskulin. Dan istri gw belajar untuk lebih feminin. Â (akun @love***ch.**)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H