Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Love Artikel Utama

Menikah Itu Isinya Ngobrol dan Kompromi

15 September 2024   09:48 Diperbarui: 17 September 2024   12:27 595
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wabil khusus pada ibu bapak kandung, saya mengenal karakter mereka jauh berbeda. Tetapi karena keduanya sepadan, lebih mudah memaafkan dan berkompromi.

Saya saksi hidup, perseteruan ayah dan ibu setelah itu esoknya rukun. Saya melihat sendiri, kesalnya ayah pada kekeras kepalaan ibu, tapi besoknya mesra lagi. Cekcok omongan bukan sekali dua kali, tapi selalu dan selalu berakhir dengan damai.

Kekompakan keduanya terbukti, saat mengalami masa-masa yang sulit. Kala itu kakak mbarep dan kakak kedua kuliah, saya berseragam merah hati putih. Gaji ayah sebagai guru sisa sedikit, karena dipotong aneka banyak cicilan.

Saya dapati keduanya ngobrol serius, di ruang tengah yang lengang. Saya masih kecil tak paham, tetapi dari nada bicara dan mimik keduanya. Cukuplah saya simpulkan, bahwa keadaan genting tengah dialami.

(Dokumentasi pribadi)
(Dokumentasi pribadi)

Entahlah, bagaimana caranya, keduanya mencari jalan keluar (kala itu). Nyatanya, keluarga sederhana itu tetap solid. Kami tumbuh dewasa sampai hari ini, sampai beranak pinak. Ayah ibu adalah role model, bersetia sampai mau memisahkan.

Jujurly, saya mengagumi ayah dan ibu.  Keduanya bukan dari keluarga kaya raya, tapi usaha mereka mencukupi kebutuhan keluarga tak terbantahkan. Meski keduanya tidak pintar cendekia, tetapi sikap sahaja itu justru menguatkan.

Ayah yang lulusan SPG (sekolah pendidikan guru), menikahi ibu yang lulusan SD. Keduanya nyambung saat ngobrol, keduanya membuka ruang kompromi. Isi dua kepala tercurahkan, terakomodasi ide dan pandangannya.

Menikah Itu Isinya Ngobrol dan Kompromi

Kompasianer, saya merasakan manfaat ngobrol dengan pasangan.

Dari mengobrol, bisa terbangun hubungan batin suami istri. Dengan ngobrol, bisa mencairkan yang kaku sekaligus menghilangkan sekat-sekat.

Ngobrol soal apa saja, mulai yang remeh temeh, sampai masalah  serius. Suami istri menyampaikan pandapatnya, kemudian minta pertimbangan pada pasangan. Atau ngobrol tentang anak, sampai gobrol soal masalah pelik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun