Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Love Artikel Utama

Suami Istri Jangan Adu Capek!

5 September 2024   20:33 Diperbarui: 6 September 2024   10:10 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pasangan suami istri bertengkar. (Sumber gambar: Shutterstock via Kompas.com)

(Dokumentasi pribadi)
(Dokumentasi pribadi)

Sewaktu anak pertama lahir, gejolak ego muda saya masih sangat besar kala itu. Tiga bulan usia anak, malam hari kami musti melek-melekan gantian ngendong anak yang nangis. Saya sempat ngedumel, saat istri menyerahkan anak ke pangkuan saya.

Pasalnya, seharian sudah keliling dari satu tempat ke tempat lain. Sebagai orang lapangan, fisik ini benar-benar diperas. Sampai rumah, maunya istirahat dan tidak diganggu.

Maka ketika sore menuju malam, masih dibebani berjibaku momong anak. Batin ini seperti tidak terima, karena tugas pencarian nafkah telah saya tunaikan. Tugas di rumah, seharusnya menjadi bagian istri.

Tetapi niat mengomel saya urungkan, ketika melihat kegiatan istri di akhir pekan. Dari pagi sampai malam, nyaris minim istirahat ngurus rumah dan anak. Dan hal itu terjadi setiap hari, sampai muka istri tampak kuyu karena capek.

Kalau dipikir-pikir, namanya kerja (apapun itu) pasti capek. Tetapi tidak ada pilihan lain, kecuali dijalani dan dikerjakan. Lagian niat berumah tangga, kemudian punya anak, itu saya putuskan dan jalankan dengan sadar tanpa paksaan.

Saya berpikir ulang, bahwa masa-masa balita anak hanya sebentar. Kerepotan ngeronda, gantian gendong anak akan lekas berganti. Justru saya musti manfaatkan golden moment, agar menjadi kenangan yang indah di hari kemudian.

Maka rasa capek itu, tak saya utarakan. Karena istri pasti merasakan hal serupa, juga capek dengan versinya sendiri. Kalau dua versi capek diributkan, tidak akan menyelesaikan masalah. Yang ada, justru muncul masalah baru.

Suami Istri Jangan Adu Capek!

tangkapan layar-(Dokumentasi pribadi)
tangkapan layar-(Dokumentasi pribadi)

InsyaAlloh awal tahun depan, kami sampai di dua dasawarsa pernikahan. Saya yakin, banyak Kompasianer's dengan usia pernikahan lebih lama. Layaknya setiap rumah tangga, berlayar dengan ceritanya masing-masing. Pun rumah tangga kami, tentu melewati segala ujian dan tantangan.

Perjalanan yang (bisa dibilang) tidak sebentar, saya dan istri telah mengalami aneka peristiwa. Percikan ego memicu perdebatan, mulai dari yang ringan sedang bahkan serius.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun