Soal adu capek, pernah kami lakukan di tahun awal pernikahan. Dan itu tak ada habisnya, bahkan lebih banyak mudhorotnya. Sampai kami menyadari, bahwa suami istri adalah partner bukanlah rival. Capek adalah hal yang manusiawi, tapi jangan diadu-adu.
Capeknya suami mencari nafkah, tu sebuah kewajiban kehidupan. Demikian pula capeknya istri, mengurus rumah dan anak-anak. Capeknya suami capeknya istri, kalau diperbandingkan justru menambah kecapekan itu sendiri. Sungguh, hal yang tak ada manfaatnya.
Kalau hal demikian diterus-teruskan, niscaya memicu api emosi yang lebih besar. Dan kalau tidak segera dipadamkan, sangat bisa membakar ego keduanya.
Kalaupun suami sedang capek, sebaiknya dikomunikasikan ke istri, demikian juga sebaliknya. Agar pasangan memberi jeda, bagi yang capek untuk istirahat atau me time. Pokoknya, suami istri jangan adu capek. Agar tak memicu emosi, agar tak terjadi ledakan di rumah tangga- semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H