Merayakan Hari Hari di Pernikahan
Bagi suami istri dengan usia pernikahan panjang, biasanya akan lebih saling mengenal lebih mendalam. Sudah paham kebiasaan masing-masing, baik kebiasaan menyenangkan atau yang menyebalkan. Aib suami istri sudah dipegang, tak ada lagi yang bisa ditutup-tutupi.
Suami dan atau istri yang lama menikah, akan hapal hal-hal yang bisa memicu emosi pasangan. Bisa mengontrol dan tarik ulur sikap, bisa menghindari hal tak perlu. Semua dilakukan sepenuh kesadaran, demi kebaikan bersama.
Apalagi kalau sudah ada anak, maka tantangan pernikahan akan semakin besar. Mendidik membesarkan, dengan asupan kasih sayang. Mencukupi kebutuhan sehari-hari, termasuk melunasi biaya sekolah yang tidak sedikit.
Suami istri tak lagi egois, lebih memprioritaskan kepentingan anak-anak. Â Pada anak- anak yang usia baligh, kebutuhan dan perhatiannya lebih besar lagi. Anak-anak dengan dunianya, yang kadang tak sepaham dengan pendapat orangtua.
Anak-anak di masa pra dewasa, ada saja kegiatan baik urusan sekolah atau pertemanan. Anak-anak sudah punya mau, dengan argumen yang diyakini benar. Maka lagi-lagi, tanggung jawab orangtua bertambah-tambah. Dijamin lebih menantang dan lebih besar, dari sebelum- sebelumnya.
Jujurly, saya sangat salut dan kagum. Kepada para ayah ibu di usia sepuh, masih mempertahankan kekompakan dan tampak adem ayem. Membersamai anak-anak yang beranjak dewasa, sudah berumah tangga dan beranak cucu.
Pastilah banyak sudah, asam garam kehidupan yang mereka lalui. Pastilah sudah banyak ujian kepahitan, yang mereka reguk dan rasakan bersama. Seberat dan atau sehancur apapun itu, kesetiaan mereka telah teruji oleh waktu.
----