Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Karena Perjuangan Sesungguhnya adalah Siapa yang Tahan Bersabar

18 Desember 2023   09:40 Diperbarui: 19 Desember 2023   19:52 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Teman-teman Kompasianer's, mungkin pernah di fase hidup penuh keprihatinan. Musti berhemat sebisanya, agar tetap bertahan dari hari ke hari. Menahan diri membeli ini dan itu, agar setidaknya tetap bisa makan. Dan pengalaman- pengalaman pahit lain, yang membuat merasa nelangsa.

Pun saya, tak luput dari kejadian memilukan. Yaitu berada di fase kejatuhan, mencoba bangkit, tersungkur terpuruk, kemudian berusaha bangkit, bertahan mesti tampaknya stuck.

Saya juga pernah di fase, yang dikerjakan mendapat apresiasi tak dinyana. Sebagai marketing berhasil mencapai target perusahaan, bahkan tiga tahun berturut-turut melampaui. Bisa membeli kebutuhan utama keluarga, yaitu tempat tinggal impian.

Begitulah sunatullah kehidupan diberlakukan, semua keadaan ganti berganti dan dipergilirkan. Semua keadaan tak lebih sebagai ujian, menjadi ajang memroses manusia.

"Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar" (Al Baqarah ; 155)

Karena Perjuangan Sesungguhnya adalah Siapa yang Tahan Bersabar

Entahlah, bagaimana suami istri ini melampaui ujiannya. Saya tidak terlalu mengikuti, kecuali sesekali mendengar atau mendapat cerita.  Saya juga sedang focus ke keluarga, menghadapi tantangan hidup sendiri.

Ketika itu pandemi baru saja melanda, tantangan pencarian nafkah sungguh luar biasa. Banyak pekerjaan dibatalkan sepihak, membuat pemasukan menjadi kacau. Mau tak mau mengandalkan tabungan yang ada, lama-lama menipis karena tidak kunjung diisi.

Sampai detik ini, kadang saya tidak menyangka. Bisa bertahan melewati masa sulit (pandemi), meski kondisi keuangan pernah sangat tertatih. Saat pandemi saya sempat sakit, bergantian dengan istri yang juga sempat sakit. Tabungan dikuras, saya tidak tahu musti berbuat apa.

Tetapi nyatanya, kini dua tahun masa pandemi dilalui. Alhamdulillah kami masih dikaruniai kesempatan hidup, bisa menghirup udara segar hari ini. Tetap bisa berkarya, demi menyambung tugas memakmurkan  semesta.

Sampai saya menemukan tulisan bagus di buku Max Havellar, yang sangat related dengan pengalaman saya lalui. "Hujan akan turun saat batang hendak layu, embun akan datang saat daun kehausan"

-----

dok- universitas Prasetyamulya
dok- universitas Prasetyamulya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun