Isson Khairul, Jurnalis dan Kompasianer senior, melihat ada tiga benang merah di novel Prasa : Operasi Tanpa Nama. Yaitu tentang kejahatan kemanusiaan, perjuangan seorang anak perempuan mencari jati diri, dan esensi setiap orang dilahirkan baik, ketika seseorang menjadi jahat maka ada faktor dari luar sebagai penyebabnya.
Kemudian Isson menambahkan, bahwa novel ini terlalu banyak fakta layaknya laporan jurnalistik. Dan sebagai jurnalis yang puluhan tahun di majalah perempuan, Isson merasa kurang menonjol sisi perempuan Prasa di novel ini.
-------
Sungguh, saya terkesan dengan acara peluncuran novel yang diterbitkan Teras Budaya ini. Secara keseluruhan berjalan lancar, hangat, dan gayeng. Pembawaan Om Yon yang nyantai, tak urung melontarkan celetukan- celetukan yang membuat gerrr.
Yang unik adalah pembacaan nukilan, yang dibawakan Retno Budiningsih untuk Novel KELIR. Kemudian di sesi novel PRASA : Operasi Tanpa Nama, nukilan dibawakan oleh Devie Matahari. Keduanya sangat keren, membaca nukilan dengan tehnik dan ritme membaca yang luar biasa. Btw, saya jadi ingat Neno Warisman, saat membaca puisi.
Sebagai moderator, Nuyang  Jaime sangat pintar, menghidupkan suasana dengan cara berkelit yang segar dan membuat tersenyum. Misalnya ketika menyebut narsum Sunu, dengan embel embel title Profesor. Kemudian diluruskan empunya nama, si moderator keukeuh, bahwa baginya Sunu tetaplah Profesor.
Dan kerap typo menyebut nama Yon Bayu Wahyono, dengan Yon Wahyu dan atau nama lain yang sekilas sama---hehehe. Tak kalah keren, adalah MC, Nanang R. Supriyatin, yang memungkinkan setiap susunan acara berjalan sesuai jadwal.
Selanjutnya, Om Yon berharap novelnya dapat memperkaya khazanah kesusastraan dan memancing diskusi- diskusi bernas tanpa dihinggapi prasangka dan keberpihakan yang berlebihan pada hal-hal di luar sastra.
Di penghujung acara, jiwa keayahan saya menyeruak dan tersentuh. Ketika Om Yon, mendedikasikan novelnya untuk dua putri beliau, yang sudah beranjak dewasa. Membayangkan, betapa bangganya dua putri di depan memiliki ayah --- Om Yon-- yang sangat menyayangi.Â