Tidak lain tak bukan, mengajak manusia untuk menuruti hawa nafsu. Nafsu dalam hal makan dan minum, nafsu belanja ini dan itu, nafsu bermegah-megahan dalam kemewahan dunia, nafsu pamer dan atau riya, nafsu memperkaya diri sendiri, dan seterusnya dan seterusnya.
Semakin manusia menuruti hawa nafsu, semakin setan bersorak sorai kegirangan. Manusia yang terperdaya nafsu, seketika itu merasakan kesenangan (padahal kesenangan semu). Di kemudian hari, menyesal setelah terkena dampaknya.
Yang tadinya senang mendapatkan barang diinginkan, menyesal setelah susah lepas dari jeratan utang. Yang tadinya riang berfoya-foya, susah dikejar tagihan cicilan. Semoga Kompasianer, terhindar dari hal yang tidak mengenakkan.
Kalau melihat fenomena belakangan, banyak pejabat publik terkena OTT (operasi tangkap tangan) KPK (Komisi Pemberantasn Korupsi). Saat jumpa pers, diperlihatkan barang mewah koleksi sang istri. Sementara di berada medsos keluarga, kerap mepeerlihatkan gaya hidup hedon.
Setelah tertangkap tangan (oleh KPK), kesenangan dan kemewahan itu lenyap dalam sekejap. Karena cara memperolehnya (kemewahan itu), dengan jalan yang tidak wajar dengan jalan yang merugikan orang lain. Semua, berkat menuruti hawa nafsu. Dan semoga, menjadi pelajaran bagi kita semua.
Idealnya Ramadan Seharusnya Menjadi Bulan Sehat Financial
Kalau kita mau merunut dan patuh, bahwa bulan Ramadan seharusnya menjadi bulan mengendalikan hawa nafsu. Maka semestinya, kita bisa terhindar dari kesia-siaan. Kita bisa mengelola nafsu, dalam memenuhi kebutuhan selama Ramadan.
Oke, kita ingin makanan yang beda saat berbuka dan sahur. Kita perlu pakaian yang pantas, untuk lebaran kumpul keluarga besar. Kita pengin anak istri, berbaju baru di hari kemenangan tiba. Bisa mudik dengan membawa oleh-oleh, untuk orangtua kesayangan. Bisa menyajikan menu yang berbeda, di hari Idul fitri yang mulia.
Tenang, setiap masalah pasti ada solusinya. Manusia makhluk mulia dengan dibekali akal pekerti, dimungkinkan mencari jalan keluar agar financial sehat saat Ramadan.
-----
Soal menu berbuka, bisa saja kita stok olahan saat kondisi keuangan sedang baik. Ada tipe makanan, yang semakin meresap bumbu saat disimpan. Misalnya rendang, makanan jenis ini lumayan awet dan makin bumbunya menyatu makin sedap di lidah.