Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Naluri Keayahan yang Menjadikan Ayah 'Mahal'

25 Desember 2022   16:58 Diperbarui: 25 Desember 2022   17:04 1064
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ayah, kalian pernah nggak? 

Sementara kalian dalam keadaan lapar, dan nasi kotak sudah ada di tangan. Tetapi naluri yang kuat itu, justru mendorongmu untuk tidak makan. Atau kalaupun makan, hanya sedikit saja --misal tempe saja, lainnya tidak-. Kemudian nasi kotak itu dibawa pulang, dipersembahkan pada anak tersayang. 

Di hadapanmu, anak-anak makan dengan lahapnya. Dan si ibu menambah nasi, agar bisa ngariung turut makan bersama. Ayah, laparmu yang belum sirna, dibasuh kebahagiaan tak terkira. Bahagia melihat anak istri bahagia, bersantap makanan kau bawa. Ayah bahagia, karena saat itu engkau berhasil menaklukan ego.

Itu baru soal makanan, dan musti dibawa ke soal-soal yang lain. Soal menahan ego, berdebat dengan anak yang beranjak besar. Soal menekan ego, berani mengakui salah --kalau memang salah---pada anak. Dan soal-soal yang lain, sehingga engkau wahai ayah, terus tergapai naluri keayahan.

Para ayah, mari menjadi ayah yang 'mahal'. Yaitu ayah yang terus mengasah naluri keayahan. Dan biarlah ketakterdugaan akan terjadi di hari kemudian, ketika badanmu semakin ringkih dimakan usia. Adalah sembah bakti, adalah sayang dari anak istri. Karena niscaya kahidupan, akan berjalan sesuai Sunatullah.

Semoga bermanfaat.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun