Sementara barang dagangan (murotal Quran), kadang ramai dan tak jarang sepi pembeli.
Selepas subuh gerimis, sepulang dari masjid bertemu nenek pemulung yang jalannya pincang.
Nenek dengan kaki luka berlubang (ada belatung), terseok menembus rintik ditawari mampir.
Di usia 80 tahunan, nenek sebatangkara harus memulung demi sesuap nasi.
Adit dan istri akhirnya berjanji, akan menanggung makan sehari-hari si nenek.
Dari seorang lansia yang diberi makan saban hari, akhirnya suami istri membagikan makan untuk pemulung di sekitar kontrakan.
Siapa nyana menjadi cikal bakal rumah makan gratis, kini berkembang menjadi lima cabang di Jabodetabek.
Soal bakti saya tidak meragukan, Aditya merawat orangtua meski dalam keterbatasan.
Dalam sebuah wawancara saya simak, tampak ketulusan dari kalimat dan bahasa tubuh.
Ayah satu anak mengaku masih berjualan murotal. Dan aneka keajaiban dialami, membuat perekonomian keluarga membaik.Â
Sementara rumah makan gratis, telah diduplikasi dan dijalankan di beberapa kota di Indonesia.