Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Laki-laki yang Cocok Dijadikan Suami

4 Agustus 2021   06:20 Diperbarui: 4 Agustus 2021   20:42 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tetapi kalau mengacu hadist di atas, kita bisa sekilas menilai bagimana seorang lelaki, dari caranya bersikap terhadap perempuan di sekitarnya.

Bagi laki-laki bujangan, perempuan di sekitarnya adalah ibunya atau saudara perempuan atau kerabat perempuan lain.  Tetapi perempuan yang paling utama adalah ibu.

Ibu perempuan paling berjasa, rela melakukan apapun bagi anak-anaknya. Kemuliaan ibu tak disangkal, setulus hati menerima anak apapun keadaannya. Sebegitu mulianya ibu, Rasulullah menempatkan kedudukan ibu tiga kali lebih tinggi dibanding ayah. 

Lelaki dengan penghormatan pada ibu yang mutlak, bisa menjadi rekomendasi atau kandidat untuk dijadikan suami.

Laki-laki yang menyayangi ibu, niscaya akan menjadi laki laki yang menyayangi istri dengan baik.

"Wah pasti nyarinya susah tuh !"

Memang susah, tetapi bukan berarti tidak ada. Saya terngiang nasehat seorang ustad, bahwa kalau mau mendapatkan emas carilah ditempat emas. 

Kalau mau dapat pasangan yang soleh/solehah, diri sendiri musti berusaha membaikkan diri. Sering berada di lingkaran orang baik, agar sering dipertemukan dengan orang baik.

Dengan berkumpul, berinteraksi, dan sering berada lingkungan pergaulan baik. Kemungkinan dipersuakan, dengan pribadi semisal akan terbuka.

Oke, memang tidak serta merta menjamin. 

Tetapi bukankah sebagai manusia, yang wajib dilakukan adalah berusaha yang terbaik. Menyoal hasil, pasrahkan pada Sang pemilik kehidupan. -- wallahu'alam-

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun