Pagi dan Jelang Siang ;
Kerepotan mengurus orang sakit, biasanya dimulai dari jam sarapan. Sembari mengerjakan aneka pekerjaan, (lagi-lagi) saya perdengarkan murotal, kadang tausiyah, kadang ngaji atau konten sejenis.
Kalau kelelahan saya segera beristirahat, sembari rebahan memutar video lucu. Saya merasakan, bahwa tersenyum atau tertawa ternyata bisa menaikkan imun.
Kalau bosan dengan video lucu, saya mendengarkan musik, melihat konten yang ringan dan tidak menambah beban pikiran.
Terhitung dua pekan lebih, saya menghindari berita politik, berita seputar virus dan hal terkait, pun berita kehidupan artis tidak saya gubris.
Siang sampai Sore ;
Biasanya jam jam keluar rumah untuk berbagai urusan, ada di rentang jam 7 pagi sampai jelang ashar. Entah ke apotek, ke warung membeli lauk, ke minimarket dekat rumah, ke klinik dan seterusnya.
Kecapekan mendatangi beberapa apotek saya rasakan, pulang dengan tangan hampa membuat kecewa. Di sepanjang perjalanan dengan roda dua, saya menguatkan diri dengan dzikir dan doa.
Petang menuju malam ;
Seperti di pagi hari saya memutar live streaming dzikir sore, dan suasana ruangan terasa adem. Saya mengerjakan segala macam, mulai meyiapkan obat hingga makan malam.
Ketika semua beranjak tidur, rasanya plong bisa melewati hari. Lima waktu dalam sholat fardhu, tak letih menautkan harap.