Buah dari kesabaran berbatas cakrawala, mengantar derajad kemuliaan yang diperoleh Yusuf. Keahlian menakwil mimpi raja, membawanya duduk sebagai petinggi di Mesir.
Masa panceklik melanda Mesir dan sekitarnya, penduduk Kan'an kesulitan bahan makanan. Membawa sepuluh saudara berangkat ke Mesir, untuk mendapatkan gandum.
Yusuf dengan kebesaran dimiliki menjamu mereka, terbuka kesempatan membalas segala sakit hati kepada sepuluh saudara.
Tetapi hati lekaki tampan ini sungguh mulia. Tak ada yang disimpan di benak, kecuali kebaikan kecuali keluasan permaafan yang mensamudra.
Sepuluh saudara yang mencelakai dirangkul dalam kebesarannya, Ayahanda yang  juga manusia mulia ditunjukkan bakti luar biasa.
Memiliki sifat memaafkan, tidak sembarangan orang sanggup. Sifat memafkan patut disandang, oleh orang yang siap dan memantaskan diri untuk menjadi mulia.
Karena perilaku memaafkan membutuhkan energi besar, energi untuk mengalahkan ego, energi untuk menaklukkan setan bercokol di dalam diri.
Sifat Memaafkan Itu Memuliakan, Maka Jangan Remehkan !
Di awal Ramadan, saya mendapatkan keberuntungan tak diduga. Memenangi giveaway sebuah resto ternama, hadiah paket berbuka saya persembahkan untuk  Ponpes Yatim Piatu dan Dhuafa.Â
Sebagai pemberi rekomendasi, saya juga mendapatkan apresiasi berupa voucher makan. Dan di kemudian hari, voucher ini menjadi muasal yang mengesalkan.
Tanggal 1 Mei,  saya order makanan sesuai prosedur pemakaian voucher.  Melihat centrang dua di WA warna biru, tandanya  pihak resto sudah membaca. Tetapi uniknya tidak dibalas, dan saya mengontak melalui DM kemudian diminta no WA saya yang untuk order ( dan saya balas).
Sampai tanggal 6 orderan saya belum kelar, di hari yang sama saya DM dan tak dibalas artinya tidak ada penyelesaian.