Tetapi bahwa itikad dan kesungguhan semacam ini, tentu menjadi catatan tersendiri.
Akan membuat insting dan intuisi keayahan terasah, sehingga memunculkan jiwa qowammah di dalam kalbu.
Ayah, Jangan Biarkan Jiwa Qowamah Itu Hilang!
Menjadi ayah adalah sebuah peran yang tidak main-main.
Ayah semestinya bahagia, karena telah dipercaya dan diamanahi oleh kehidupan.
Namanya saja dipercaya, berarti sudah ditakar kekuatan dan kemampuan lelaki yang dipersiapkan menjadi ayah ini.
Dan kepercayaan itu tidak boleh disia-siakan, dari kepercayaan pula yang akan membuka potensi tak terperi pada diri ayah. Â
Setiap hari bekerja keras mencari nafkah, kemudia membawa pulang hasilnya  untuk dinikmati bersama istri dan anak-anak.
Kesungguhan ayah dalam menjalankan perannya, niscaya akan melahirkan jiwa kepemimpinan (qowamah-nya) pada diri ayah.
Jiwa keayahan bisa diraih, ketika ayah menyadari dan menyediakan dirinya untuk berproses.
Perihal (misalnya) yang di rumah masih menuntut lebih, itu masalah lain dan sangat bisa dicari solusinya.