Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Kisah Setoples Tempe Orek dan Sebentuk Kebaikan

8 Mei 2020   16:43 Diperbarui: 8 Mei 2020   17:01 667
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kerukunan warga yang terjaga-dokpri

-----

dokpri
dokpri
"Assalamuaiakum"

Nada suara khas ini, sudah sangat-sangat kami kenal dengan baik. Istri seketika menyaut salam, sembari setengah berlari ke teras.

"Iya Ci, bentar".

Saya di ruang tengah bersama anak-anak, bisa menangkap pembicaraan itu (karena volume suaranya relatif kencang). 

"Tadi masaknya kebanyakan"

Saya yakin, tidak ada masak yang tidak sengaja kebanyakan. Setidaknya, memasak pasti sudah ditakar porsinnya. Dan bisa jadi, tetangga memang merencanakan, untuk dibagi-bagi ke yang lain.

Dan kami sangat hapal kebiasaan Aci (begitu panggilan akrabnya), sehingga tidak heran kalimat "kebanyakan masak" sebenarnya alasan dibuat-buat.

Selepas Aci berlalu, sembari menunggu adzan maghrib yang tinggal beberapa menit lagi. Saya berdiskusi dengan istri, bahwa musti membalas kebaikan para tetangga.

Selama Ramadan, tiga tetangga sudah mengantar takjil. Dan saya yakin, mereka tidak mengharapkan balasan. Tetapi tidak ada salahnya, kami membalas kebaikan dengan kebaikan pula supaya berkelindan.

"Kita beli orek tempe dari bu Ibnu saja" usul saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun