Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Menyelami Semangat Waisak dan Ramadan Demi Kebangkitan Bersama

7 Mei 2020   14:47 Diperbarui: 7 Mei 2020   14:52 424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Di sebuah Wihara di Pangkalpinang - dokpri

-------

Ramadan tahun ini, saya merasakan sedihnya. Tidak bisa taraweh, tidak bisa mengikuti kajian subuh di masjid. Dan sangat mungkin, masjid tidak mengadakan itiqah di sepuluh malam terakhir Ramadan.

Pun ketika Mas Adica berkisah, bahwa Waisak tahun ini tidak bisa pergi beribadah ke Wihara. Saya yakin, perasaan yang sama (saya sedih tidak ke masjid) berkecamuk di dadanya.

"saya biasanya pergi ke wihara" tulisnya melalui WhatsApp

Saya membayangkan, kesyahduan ibadah di tempat peribadatan. Suasana terbangun sedemikian khusyu, karena melakukan ibadah secara berjamaah (atau bersama).

Saya pernah menyimak tausiyah Ustad, bahwa untaian doa yang diaminkan oleh lebih dari 40 orang, sangat memungkinkan untuk membuka pintu langit.

Peribadatan Waisak, diisi dengan kebaktian Waisak, dilanjutkan pembacaan Paritta (kumpulan doa berisi ajaran Budha), kemudian diadakan meditasi, dan menyanyikan lagu waisak.

Saya pernah ikut meditasi dalam sebuah kelas yoga, menelusup perasaan damai dan tenang, hadir dan saya rasakan di kalbu.

Bersama teman Blogger di pelataran Wihara di Pangkalpinang - koleksi pribadi
Bersama teman Blogger di pelataran Wihara di Pangkalpinang - koleksi pribadi

Kemudian selepas serangkaiian peribadatan waisak selesai, diakhiri dengan bersalam-salaman dan mengucapkan "Selamat Waisak". Persis seperti halal bihalal, yang dilakukan umat muslim.

"Perayaan Waisak tahun ini, dilaksanakan di rumah masing masing" lanjutnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun