Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Menghindari Utang dengan Metode "Catat dan Pisahkan"

25 Desember 2019   19:23 Diperbarui: 26 Desember 2019   04:25 778
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bahwa apabila kita mempunyai (misal) duapuluh butir telur, sebaiknya cara menyimpan dibagi di tempat berbeda. Kalau diletakkan dalam satu keranjang yang sama, apabila sewaktu waktu keranjang jatuh maka (kemungkinan) semua telur akan pecah.

sumber illustrasi | carabisnisonline.com
sumber illustrasi | carabisnisonline.com
Misalnya duapuluh telor dibagi dalam lima keranjang, artinya setiap keranjang menampung empat telur di dalamnya. Apabila ada satu keranjang jatuh dan telur di dalamnya pecah, maka kita masih punya persediaan telur di empat keranjang lainnya.

Pun dalam mengatur keuangan keluarga, cara yang sama (pepatah kuno tentang telur) bisa dipraktekkan. Kuncinya (lagi-lagi) kita musti konsisten, tidak mudah terperdaya dengan ujian dan godaan yang datang dari berbagai arah.

Menghindari Utang dengan Metode "Catat dan Pisahkan
Selaras dengan disampaikan Dipa Andhika, Financial Planer and founder Perusahaan bidang hiburan. Supaya tertib dalam mengatur keuangan keluarga, ada strateginya yaitu "mencatat dan memisahkan".

Artinya setiap pemasukan dan pengeluaran harus ada catatannya, dan paling penting uang dibagi dan dipisahkan sesuai post pengeluaran yang diperlukan (setiap orang berbeda postnya).

Saya pribadi menerapkan dari dulu, membuat pemisahan post, seperti uang pendidikan anak, uang bulanan istri, kebutuhan bulanan rumah (iuran RT, Listrik), kebutuhan harian sendiri, post kebutuhan lain-lain. 

Dipa Andhika-dokpri
Dipa Andhika-dokpri
Besaran anggaran di dalam post, bisa diatur sedemikian rupa dan menyesuaikan, yang penting memenuhi jumlah yang dibutuhkan dalam bulan berjalan.

Misalnya uang sekolah satu setengah juta sebulan, kita musti (bisa tidak bisa) menyiapkan uang sebesar angka tersebut. Kalau sampai tenggat pembayaran belum terpenuhi jumlahnya, sementara bisa mengambil dari post lain-lain.

Tapi ingat! Pada kondisi demikian, kita musti bertindak tegas terhadap diri sendiri. Ketika sudah mengambil post lain, maka kita musti mewajibkan diri untuk mengembalikan. Seperti contoh diatas (uang pendidikan ditalangi post lain-lain), bergitu ada pemasukan diprioritaskan untuk segera dimasukkan di post lain-lain.

Saya tidak bisa memungkiri, bahwa semua rencana baik tidak selalu berjalan mulus. Ada saja godaan yang menghampiri, termasuk untuk pengeluaran yang diluar rencana. Hal ini sangat wajar, dan bisa menjadi kesempatan belajar bertindak tegas pada diri.

dokpri
dokpri
Masih menurut Dipa Andhika, dengan "mencatat" kita bisa mendapatkan gambaran, berapa kisaran besaran kebutuhan dalam sebulan. Dari catatan ini pula, kita dituntut untuk mengetahui besaran kebutuhan setiap post.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun