Sekira jam 03.30, saya mengangkat ubi dan telur rebus kemudian diangin-anginkan, disandingkan minuman kurma yang juga masih panas (kalau sedang ada stock buah, saya juga konsumsi buah).
--------
Jujur, sebelum puasa, saya belum terlalu intens mengonsumsi ubi ungu, masih diselang-seling dengan singkong atau ubi jenis lain, kalau tidak ada ubi saya mengonsumsi buah.Â
Kini setelah delapan hari (terhitung dari awal puasa) intens mengonsumsi ubi, saya merasakan tubuh ini lebih padat berisi dan yang pasti lebih enteng. Ssaya tidak mudah capek, puasa tidak menghalangi aktivitas bahkan sampai sore tubuh tetap fit (pilih aktivitas standart, jangan yang memforsir tenaga, misal olahraga berat).
Saya masih ingat, sewaktu datang ke acara Prof Suas, kala itu panita membagikan meteran, dan saya mengukur lingkar perut ada di angka 94 centimeter. Tadi pagi setelah mengantar anak sekolah, saya coba mengukur lingkar perut, akhirnya menyusut di angka 92 centimeter---alhamdulillah, berarti perlu mengurangi dua centi lagi untuk mencapai ideal.
Saya mendapatkan asupan karbohidrat komplek dari ubi, beserta mineral dan antioksidannya, sementara protein saya dapatkan dari telur rebus. Seduhan kurma menyehatkan, bisa membantu detoksifikasi, sehingga racun di dalam tubuh bisa dibuang. Yuk, tunaikan sahur sehat, anti ribet dan tidak merepotkan istri.
- Selamat menjalankan ibadah puasa dan salam sehat, Wassalamualaikum--
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H