Kalau satu pekerjaan bisa diselesaikan dengan baik, biasanya akan terjadi sistem "Getok Tular" atau bahasa marketingnya "mouth to mouth efect" -- bener nggak nulisnya. Biasanya antar pemberi pekerjaan antar perusahaan saling kenal, suka minta rekomendasi nama blogger yang kira-kira bagus dan bisa dipercaya.
Buzzer Sebuah Campaign
Lagi-lagi nih, buah dari mouth to mouth, akan melebar ke pekerjaan yang tidak jauh dari dunia tulis menulis satu diantaranya sebagai buzzer produk atau event. Selagi kita bisa mengerjakan dan menyelesaikan dengan baik, kenapa tidak dimanfaatkan kesempatan bagus menjadi buzzer, sekaligus menambah jaringan pertemanan.
Sejauh kita paham rambu-rambu (baik dan tidak baik), kita semua sudah dewasa, jadi sudah tahu konsekwensi pekerjaan yang akan ditanggung sendiri-sendiri. Â
Koordinator Blogger
Kalau pertemanan sesama blogger sudah luas, biasanya ada phak yang mempercayai kita menjadi koordinator blogger. Tanggung jawab kita tentu akan bertambah, dituntut untuk memastikan semua bloger diundang datang, kemudian menjalankan tugas sesuai brief diberikan.
Dimanapun berlaku hukum kehidupan, siapa yang bekerja lebih keras dan tanggung jawab lebih berat, hasil yang didapatkan juga lebih. Menjadi koordinator tentu ada hitungannya, selama semuanya win-win condition dan menyenangkan semua pihak, maka ambil saja kesempatan tersebut.
Menjadi Narasumber
Kalau sudah expert di bidangnya, seorang blogger sangat mungkin diundang menjadi pembicara dalam sebuah acara seminar atau pelatihan atau talkshow dan sebagainya.Â
Banyak sudah teman Kompasianer menjadi Narsum, beberapa nama bisa saya mention, Kang Pepih, Bang Zoelfick, Mbak Yayat, Mas Harris Maulana, Mas Dzulfikar Al'ala, Teh Ani Berta, Om Gapey Sandy, Mas Isjet dan masih banyak nama lainnya. Kalau sudah jadi narasumber, tentu hitungan digitnya berbeda lagi, Â
Insight keren yang pernah saya dapatkan dari Dian Sastro adalah, bahwa kita musti bangga dengan apa yang kita kerjakan. Karena kalau kita bangga pekerjaan kita, maka akan bertumbuh keyakinan dan kesungguhan dalam menjalankan pekerjaan tersebut.
Sebaiknya Jadikan besaran penghasilan (dari pekerjaan) sebagai akibat saja, jangan dijadikan focus atau tujuan satu-satunya. Karena kalau kita apunya integritas baik di bidang kita geluti, maka otomatis akan berdampak pada apresiasi orang terhadap kita.