Saya sangat senang, artkel di Kompasiana yang berjudul "Menafkahi Keluarga dari Ngeblog, Kenapa Tidak !" mendapat sambutan cukup bagus dari Kompasianer's.
Hari pertama artikel dipublish, tulisan ini sempat masuk kolom "Nilai Tertinggi" dan "Terpopuler" kemudian menyusul beberapa hari lalu (11/Mei) dihadiahi "Headline" (mohon maaf bukan bermaksud takabur, focus tulisan ini bukan masalah label atau Headline, banyak juga tulisan saya tidak ada embel-embel tertentu)
Dari komentar yang masuk, ada yang menyetujui dan menyatakan terinspirasi (alhamdulillah), ada yang menyampaikan keadaan di lapangan (Bloger belum dipandang Perusahan Instansi), ada yang minta sumbang saran.
Tulisan tersebut, murni dari pengalaman pernah saya dapati, tentang pertanyaan, "apakah ayah yang ngeblog ini istrinya kerja kantoran" memang benar pernah ada yang menanyakan.
Dulu, di Kompasiana saya juga pernah menulis, artikel tentang antara "Kerja tetap" dan "Tetap kerja" ini juga didasarkan pada pengalaman (Link di sini). Hal ini juga berangkat dari pertanyaan, bahkan dari orang terdekat yaitu ibu saya, untungnya beliau mengerti setelah saya jelaskan.
"Kerja Tetap" biasanya diidentikkan dengan pekerja kantoran (ASN atau swasta), pekerja terikat dengan surat kontrak dan jam kantor serta peraturan yang ditetapkan perusahaan. Sementara ngeblog (bagi saya) masuk kategori "Tetap Kerja", seperti halnya buka toko kelontong, toko buah, sewa peralatan pesta, bisnis catering dan lain sebagainya.
Kerja tetap atau tetap kerja pada dasarnya muara yang dituju sama, adalah bagaimana bisa memperoleh penghasilan yang digunakan untuk membiayai hidup (kalau saya menafkahi keluarga) -- sepakat kan. Masalah jalan (untuk mendapat penghasilan), dari ngantor atau usaha sendiri atau menulis, itu sebenarnya tidak lebih masalah teknis saja.
Di artikel "Menafkahi Keluarga dari Ngeblog, Mengapa Tidak!", saya menyebut nama Dian Sastro, yang kebetulan saya pernah hadir pada acara pemeran Kartini dalam film Kartini. DiSas (menurut saya) adalah contoh pemain film yang konsisten dan berdedikasi, dia membawakan setiap peran dengan penjiwaan dan penghayatan total.
Di dunia ngeblog berlaku hal yang sama, uniknya menulis di blog bisa dilakukan siapapun (dari berbagai latar belakang), kapanpun dan di manapun, Yang membedakan setiap orang (baca blogger), adalah sikap konsisten dan bersungguh-sungguh menjalani pekerjaan yang telah dipilih (saya sedang berusaha keras untuk bersungguh-sungguh).
"Bagi gue, ngeblog buat seneng-seneng, soalnya gue hoby nulis." sanggah seorang teman. Syah-syah saja, Â pandangan setiap orang berbeda itu wajar adanya.