Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Ketapels Review, Mengajak Kompasianer Tangsel Mengenali Passion

7 April 2019   05:50 Diperbarui: 7 April 2019   09:19 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

member Ketapels di mr.husband Caffe -dokpri
member Ketapels di mr.husband Caffe -dokpri
Lokasi mr.husband Cafe cukup mudah ditemukan, berada di ruko pasar (di bagian tengah), tepatnya di blok C5 Sampora Cisauk Tangerang. 

Dari ngobrol bareng owner mr.husband Rene Jaya ( Ratna juga sebagai owner), serta Tesya Sophianti (istri Rene), saya baru tercerahkan perbedaan antara Passion dan Hoby.

"Hoby itu, bikin kita senang saja. Kalau passion, kita mengerjakan seperti ada energi dari dalam diri dan membuat berapi-api, bahagia lahir batin" Tesya mengawali perbincangan.

O'ya, Tesya adalah seorang travel blogger, dari hoby-nya jalan-jalan (baik di dalam atu luar negeri) selalu ditulis di blog tesyasblog. Apakah passion Tesya traveling atau nulis? "Belum tentu" ujar Tesya

Traveling memang menyenangkan,  tapi justru ketika menanggapi viewer atas konten di blog, ternyata itu yang membuat energi dalam diri Tesya terpantik--- ternyata berbagi adalah passion Tesya. Menulis dan travelling dijadikan sebagai sarana berbagi, Tesya menuangkan pengalaman perjalanan yang pernah dilakukan.

Tesya Sophianti -dokpri
Tesya Sophianti -dokpri
Buah dari traveling tersebut, Tesya membukukannya melalui buku berjudul "Family Backacking- Australia", "Singapore & Malaysia Update", "bacpacking Hongkong", "Finding Islam."

Berbeda dengan Rene, passionnya adalah belajar dan kreasi. Dari kesukaan membuat kopi sendiri, membuat pria yang biasa dipanggil mr.husband di blog Tesya, memutuskan mengambil kelas barista selama tiga hari di ABCD School of Coffe.

Dari kelas barista itulah, Rene belajar tentang bagaimana sejarah kopi, cara merasakan "taste" kopi, "flavour" kopi, cara meracik dan meramu dari aneka jenis kopi dan sebagainya. Dari passion inilah, Rene mewujudkan impian membuat cafe di Pasmod Intermoda BSD, bekerjasama dengan Ratna sebagai owner.

Rene dan Ratna , owner mr.husband- dokpri
Rene dan Ratna , owner mr.husband- dokpri
Tepat pada bulan Agustus 2018, mr.husband caffe berdiri, nama cafe diambil dari panggilan sayang di blog Tesya untuk sang suami. Konsep mr.husband cafe unik dan berbeda dengan cafe pada umumnya, yaitu memanfaatkan space kecil (kios ukuran 3 x 4 meter), untuk bisa menciptakan keintiman.

Benar saja, saya bisa melihat dari tempat saya duduk, bagaimana proses pembuatan kopi, sekaligus bisa berinteraksi kalau ada yang membuat penasaran. Dan ada satu lagi keunikan -- ini tidak mungkin ada di cafe besar--, konsumen bisa belajar "pouring" untuk kopi pesanannya (client's exprience)

Bukan kopi biasa yang disajikan untuk konsumen, mr.husband cafe mengedepankan kopi terbaik bagi pelanggan yang sadar akan kesehatan. Hal ini dibenarkan Debby, pelanggan mr.husband cafe, setiap datang memesan Ice Latte. Menurutnya, rasanya tidak asam dan takarannya pas sehingga tidak membuat maag.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun